Jumat, 06 April 2012

PENGUMUMAN

TUGAS KE'2 KELOMPOK QMS 

TEMA : "PROSES KREATIVITAS DI BALIK PERUBAHAN"

(MENCARI CONTOH BENTUK INOVASI DARI SEBUAH KREATIFITAS YANG TELAH DITERAPKAN DI LINGKUNGAN SEHARI-HARI. MENCERITAKAN BAGAIMANA INOVASI TERSEBUT DAPAT DITERAPKAN)

KELOMPOK : TERDIRI DARI 4 ATAU 5 ORANG

PENGUMPULAN : DALAM BENTUK SOFT COPY(FLASHDISK) KE SELLY WIJAYANTI. PALING LAMBAT SELASA, 10 APRIL 2012.

TERIMA KASIH :)


posted by : Selly Wijayanti
session : Tugas 2

Rabu, 04 April 2012

Inovasi dan Kreatifitas

Pertemuan 4/ 5 april 2012 


Definisi Inovasi
Inovasi    dapat    didefinikasikan   sebagai   mampu      melakukan  pembaharuan;       Mengubah     atau   mengganti    sesuatu    dengan memperkenalkan sesuatu yang baru; dengan pemikiran selalu melihat   metode   baru  untuk   memperbaiki     pekerjaan   menjadi lebih praktis dan/atau memperbaiki kualitas produk.

inovasi   membutuhkan   inisiatif  dan  kreatifitas artinya suatu inovasi sering kali merupakan hasil dari suatu kreatifitas inisiatif.
kreativitas sebagai suatu proses membuat suatu produk   menjadi   ada   yang   asli   dan   berdaya   cipta.

inisiatif---spontanitas --- ekpresif---kreativitas---Inovasi---Perubahan

Manfaat dari kreatifitas
 • Memanfaatkan imaginasi mereka;
 • Membangun rasa individulitas mereka
 • Mememikirkan ide-ide yang berbeda dan cara-cara baru melakukan sesuatu yang sama
 • Memanfaatkan ide-ide mereka dan imaginasi dengan cara mereka membuat sesuatu
 • Merasa baik dengan diri mereka sendiri
 • Menghargai  yang baik dan yang indah


Posted by : Zulfikar
Session : Jurnal Mingguan 4

Minggu, 01 April 2012

Tambahan Artikel

Kebutuhan individu manusia 


Ketika   kita   menyadari   kebutuhan   kita,   kita   akan   mengambil   inisiatif   melakukan sesuatu   untuk   memenuhi   kebutuhan   ini.   Sebagai   contoh   jika   kita   merasa   lapar (butuh    makanan)     kita  sepertinya   melakukan     sesuatu    (pergi ke   restoran   atau membuat      sandwicth)    yang   memungkinkan   kita      bisa  makan,    untuk   memenuhi kebutuhan.
Kita semua istimewa karena kita berbeda satu dan yang lain. Meskipun demikian kita mempunyai kebutuhan dasar yang pasti dan kita semua mencoba memenuhi kebutuhan ini dengan berbagai cara. Suatu catatan psikologi membuat penelitian melalui   kebutuhan   dasar   orang-orang.   Ia   mengindentifikasi   lima   tipe  kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini akan didiskusikan dalam paragraf berikut.

Kebutuhan phisik

Kebutuhan   phisik   adalah   kebutuhan   manusia   yang   paling   dasar   dari   kebutuhan lainnya, Kebutuhan ini termasuk       makanan, tempat tinggal, pakaian, dan air. Tubuh kita   harus   memiliki   semua    kebutuhan    ini  supaya   bisa  hidup.   Biasanya,   suatu pekerjaan     tidak  memberi     kepuasan    terhadap   kebutuhan     ini,  tetapi  kita  dapat memenuhi kebutuhan ini ketika kita membelinya dengan uang diterima dari hasil bekerja.

Kebutuhan rasa aman

Kebutuhan   rasa   aman   termasuk   melindungi   diri   dari   kerusakan   atau   kecelakaan. Kita   mencoba   membuat   hidup   kita   seaman  mungkin.   Sebagai   contoh,   anak-anak belajar lebih awal apa itu bahaya. Kita belajar menghindari kecelakaan mobil, untuk itu kita harus menyetir secara baik dan aman. Informasi pertama membantu kita mengetahui      apa   yang    akan   dilakukan    dalam    keadaan     mendesak. Beberapa pekerjaan   dirancang   untuk   meyakinkan   keselamatan   manusia.   
Sebagai   contoh, penyelamat      hidup   membantu      meyakinkan     bahwa    orang   akan    selamat   ketika berenang.     Polisi melindungi warga Negara dari kejahatan dan bahaya lainnya. Dua   kebutuhan   dari   tipe   pertama   kadang-kadang   disebut   sebagai   “   kebutuhan ekonomi”, karena kita akan memenuhi banyak kebutuhan melalui uang , kita bebas dari kelaparan dan merasa aman karena ada uang, maka kita mejadi sadar dengan kebutuhan lainnya.

Kebutuhan sosial

Kita semua mempunyai kebutuhan memiliki dan diterima oleh beragam kelompok. Kita mengalami perasaan kita dari rasa memiliki dalam keluarga. Sebagian besar orang   juga   membutuhkan   rasa   memiliki   kelompok   lain   selain   keluarga.   Diterima oleh   orang   lain   membantu   kita   memenuhi   kebutuhan   kita   untuk   mencintai   dan persahabatan. Sebagian besar orang tidak bahagia apabila harus hidup sendiri. Kita perlu berhubungan dengan orang lain. Kita perlu orang lain untuk mengawasi kita, menyukai kita, dan menerima kita. Menjadi anggota dari suatu tim, kelas, atau klub dapat   membantu   kita   memenuhi   kebutuhan   sosial   kita,   keluarga   sendiri   seperti memiliki    asosiasi,  klub,   dsbnya.   Rasa   memiliki   memberi   kita   perasaan    senang karena disukai dan diterima.

Kebutuhan harga diri dan penghargaan

Kita perlu merasa baik terhadap diri sendiri. Kita perlu saat berharga. Ketika kita merasa baik dengan diri sendiri, kita mungkin merasa tidak terlalu berharga. Kita juga merasa ide-ide kita tidak begitu penting. Kesehatan, kebahagiaan orang, mencoba mengukur dengan standar yang mereka tentukan untuk diri mereka sendiri. Menghargai diri sendiri seringkali datang dari perasaan bahwa kita dapat melakukannya dengan baik, dan karena itu kita dapat mengatasi masalah kita sendiri. Sebagai contoh, seseorang berhasil menggunakan komputer   akan   menemukan   kepuasan   dalam   pemenuhan   ini.   Siswa   yang   dapat
menyelesaikan       tugasnya    terhadap    kepuasan     mereka    dan   kepuasan     pengajar mereka akan memiliki perasaan berharga.

Kebutuhan untuk diri sendiri

Memenuhi kebutuhan sendiri berarti melanjutkan pengembangan diri. Kita tumbuh ketika kita berkembang dan menggunakan talenta kita dalam pekerjaan dan situasi tidak   bekerja.   Kebutuhan   diri   kita   terpenuhi   ketika   kita   mengembangkan   minat baru dan mencari pengalaman baru. Memenuhi kebutuhan kita berarti berlanjutnya meningkatkan diri sendiri dan menemukan arti yang menarik dalam hidup kita. 

KESIMPULAN
Ketika    kita  memenuhi     satu   tingkat  dari   kebutuhan   kita,  kita  akan   mengambil inisiatif untuk meningkatkan kebutuhan kita ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagai contoh, kita tidak berurusan dengan kebutuhan sosial sampai kebutuhan phisik dan rasa aman kita terpenuhi. Kita biasanya lebih bahagia, lebih efektif dan lebih berisi ketika   kita   dapat   memenuhi   kebutuhan   pribadi   kita.   Karena   itu   inisiatif   individu mempunyai   aturan   utama   dalam   menaikan   satu   tingkat   kebutuhan   manusia   ke
tingkat yang yang lebih tinggi. Kebutuhan kita akan mempengaruhi tindakan. Kita termotivasi ketika kita bertindak memenuhi kebutuhan kita.




Posted by : Zulfikar
Session : Jurnal Mingguan 3

Minggu, 25 Maret 2012

Managemen Waktu

Managemen Waktu sebagai awal keberhasilan

Pada dasarnya setiap orang memiliki modal waktu yang sama, 24 jam dalam sehari. Tapi mengapa ada sebagian orang yang dengan aktifitasnya mengaku “sibuk”, padahal jadwal kegiatannya “tak sesibuk” orang lain yang jauh lebih padat dan powerfull. Dalam rentang waktu yang sama, bisa jadi 2 orang yang berbeda menghasilkan output yang berbeda, baik jumlah maupun kualitasnya. Mengapa?
Kondisi itulah yang menunjukan bahwa adanya manajemen waktu sangatlah penting dalam pencapaian sebuah keberhasilan. Sebab dengan manajemen waktu yang baik, seluruh kegiatan dapat terjadwal rapi dan semuanya terselesaikan. Langkah apa sajakah yang perlu dilakukan dalam mengatur waktu yang baik dan efektif? Mari kita bahas bersama tips-tips manajemen waktu yang bisa Anda terapkan setiap harinya.

1. Mulailah dengan membuat skala prioritas.
Ketika tugas atau pekerjaan kita menumpuk, waktu 24 jam per hari rasanya tidak cukup untuk menyelesaikan semua tugas tersebut. Untuk itu buatlah skala prioritas pekerjaan manakah yang paling penting dan harus segera diselesaikan, serta pekerjaan manakah yang bisa dikerjakan belakangan. Dengan begitu semua target Anda dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

2. Belajar disiplin dan tidak menunda pekerjaan.
Membiasakan diri untuk disiplin dalam mengerjakan semua pekerjaan, mendorong kita untuk segera menyelesaikannya langsung tanpa harus menunda-nunda. Sebab semakin lama kita menunda sebuah pekerjaan, maka semakin besar pula rasa malas yang kita bangun. Hal inilah yang membuat pekerjaan kita hanya akan menumpuk, tanpa ada yang terselesaikan dengan tuntas. Karena itu membangun disiplin diri menjadi langkah awal bagi Anda untuk bisa sukses menjalankan manajemen waktu yang sudah direncanakan.

3. Buatlah jadwal sebagai alat bantu manajemen waktu.
Salah satu alat bantu yang dapat mengingatkan Anda dengan segala pekerjaan yang harus diselesaikan yaitu jadwal kegiatan Anda. Usahakan Anda memiliki jadwal rencana kegiatan harian, dan pastikan Anda mencantumkan pekerjaan apa saja yang harus Anda selesaikan pada hari itu. Jadi, Anda mengingat setiap pekerjaan yang harus segera diselesaikan dan dapat mengatur waktunya dengan baik.

4. Upayakan selalu fokus dan tuntaskan setiap pekerjaan Anda.
Mengerjakan lebih dari satu tugas dalam waktu yang bersamaan tentunya tidak akan menghasilkan output yang optimal.  Lebih baik kita fokus untuk menuntaskan satu tugas terlebih dahulu, baru selanjutnya kita mengerjakan tugas berikutnya. Cara ini sangat membantu Anda untuk bekerja secara efektif, sehingga semua tujuan Anda dapat tercapai sesuai dengan target waktunya.

5. Hargailah setiap waktu yang Anda habiskan.
Manfaatkan setiap waktu yang Anda habiskan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya saja saat jam kerja, maka gunakan tenaga dan pikiran Anda untuk fokus menyelesaikan pekerjaan dan tugas Anda. Begitu juga pada saat jam istirahat, hargai serta manfaatkanlah untuk refresing dan sejenak mengistirahatkan pikiran Anda. Sehingga pada saat masuk jam kerja, pikiran dan tenaga Anda siap digunakan untuk bekerja kembali secara optimal. Dengan menghargai waktu yang Anda miliki sesuai dengan porsinya, maka setiap jam yang Anda lewati akan memberikan manfaat bagi Anda.

Pastikan tidak ada waktu Anda yang terbuang sia-sia, karena manajemen waktu merupakan awal sebuah keberhasilan Anda. Semoga informasi managemen waktu untuk pekan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, selamat berkarya dan salam sukses :)


Posted by : Selly Wijayanti
Session : Artikel Mingguan 2
At : Minggu, 25 Maret 2012 13:20 WIB

Sabtu, 24 Maret 2012

Tingkatan Managemen

3 komponen yang terdapat di dalam managemen yaitu :
1. Tingkatan Managemen
2. Struktur Organisasi
3. Pencapaian Managemen

Tingkatan managemen :


 1. Top Manager (manager puncak)
Orang-orang yang menduduki posisi ini peluangnya cukup kecil atau jumlahnya sedikit. Manager puncak bertanggung jawab atas managemen keseluruhan dari organisasi. bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer)

2.  Middle Manager (manager menengah)
Manager menengah mengarahkan kegiatan manager lain yang biasanya juga mengarahkan pekerja langsung. Peluang untuk berada di posisi ini cukup besar mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

3. Low Manager (manager garis pertama)
Tingkatan paling rendah disuatu organisasi dimana seseorang bertanggung jawab akan tugas yang telah terbagi-bagi atas tugasnya. Peluang untuk berada di posisi ini sangatlah besar dan banyak jumlahnya dibanding tingkatan managemen lainnya.

Hubungan erat antara level managemen dan struktur organisasi yaitu :
1. Terperinci
2. Garis Koordinasi
3. Bagian Jelas
4. Tugas terfokus

 Contoh Struktur Organisasi


Struktur organisasi pada umumnya digambarkan dalam suatu bagan. Dari bagan tersebut tampak suatu gambar struktur organisasi yang formal, dimana terlihat adanya garis lini (instruksi dan koordinasi) yang menunjukkan kewenangan dan hubungan komunikasi formal yang tersusun secara hirarkis. Dalam hubungan tersebut  dituntu adanya tanggung jawab. Bukti bahwa adanya stuktur organisasi ini adalah tanggung jawab kepada atasan dan seorang Top Manager bertanggung jawab pada Pemerintah setempat.


Posted by : Selly Wijayanti (3201105055)
Literature by : Lyly Yuliane (3201105106)
Session : Jurnal Mingguan 2
At : Minggu, 25 Maret 2012. 12:51 WIB

Selasa, 20 Maret 2012

value kepemimpinan


Tak dapat dipungkiri bahwa banyak perusahaan yang berusaha untuk mempertahankan pemimpin besarnya karena ketakutan akan kosongnya posisi kepemimpinan yang dianggap ideal. Padahal pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu meninggalkan warisan penting, bukan dalam bentuk kondisi perusahaan yang sukses besar, nilai saham meroket, strategi ampuh, atau hal lain yang sifatnya sementara, namun warisan seorang pemimpin yang sesungguhnya adalah values yang dihayati dan menjadi pedoman bagi penerusnya dalam melanjutkan dan mensukseskan organisasi. Banyak yang terjadi selama ini justru pemimpin banyak meninggalkan personal value terkait dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan tersebut, sehingga akan musnah seiring dengan musnahnya/ hilangnya pimpinan tersebut.
Value (nilai dasar) sebagai bagian dari budaya perusahaan yang dipegang teguh dan diyakini oleh semua karyawan kemudian teraplikasi dalam perilaku mereka dan akan menjadi tulang punggung keberlangsungan perusahaan. Perusahaan memang membutuhkan strategi, kepemimpinan yang tangguh, sistem yang rapi, serta orang yang terampil menjalankan bisnis, namun kesemuanya itu harus direkatkan dalam bingkai yang sama berupa landasan nilai budaya yang sama. Hal ini akan menjadi alat yang ampuh dalam memenangkan hati karyawan sebagai motor jalannya operasional perusahaan.
BUILDING CULTURE 
Budaya perusahaan sesungguhnya mencakup dua elemen dasar yaitu nilai-nilai (shared values) dan perilaku (common behaviour). Shared values adalah nilai yang diyakini bersama dan sebagai pedoman utama bagi setiap karyawan, cenderung tidak nampak  dan hanya bisa dirasakan oleh orang-orang dalam yang menjadi pondasi dari budaya perusahaan. Common behaviour adalah panduan praktis karyawan dalam mengimplementasikan nilai yang diyakini sekaligus mencakup sanksi bagi yang melanggar maupun reward bagi yang melakukannya. Berbeda dengan value, hal ini sangat terlihat khususnya oleh pelanggan. Jika diibaratkan gunung es, shared value adalah bagian dasar gunung yang tertutup air laut, sedangkan common behaviour adalah puncak gunung yang tampak di permukaan air laut. Nilai budaya perusahaan memerlukan rumusan yang sederhana agar mudah dicerna, sehingga bukan hanya menjadi kata-kata yang indah tanpa makna, mudah dihapal dan dipahami oleh seluruh karyawan. Tidak hanya itu, nilai budaya perusahaan juga harus memberikan direction dan motivation, bagaimana hal yang benar dan salah, yang harus dilakukan atau tidak, yang harus didorong dan diprioritaskan dan mana yang tidak, serta harus menjadi energi yang tidak pernah berhenti memotivasi karyawan dalam menjalankan aktivitasnya.
LEADERS AS “VALUE BUILDER” 
Seluruh pimpinan adalah value builder. Ketika nilai budaya itu belum ada, maka tugas pemimpin adalah membangunnya, selanjutnya menanamkan nilai-nilai tersebut kepada seluruh karyawan, dan menegakkan nilai tersebut agar terus hidup, lestari, dan berkembang seiring dengan berkembangnya perusahaan. Pemimpin telah mentuntaskan tugasnya saat ia mampu mentransformasikan penerusnya menjadi pemimpin-pemimpin baru yang memiliki nilai luhur (values) yang ditanamkan oleh pimpinan, bukan personal value namun lebih kepada corporate values yang selalu hidup bersama perusahaan bahkan sampai dengan seratus tahun kedepan. Corporate value yang mengakar kuat akan mempengaruhi setiap karyawan baru, melalui interaksinya dalam aktivitas sehari-hari, karyawan akan mengalami transformasi diri perlahan, sehingga tanpa kehadirannya, pemimpin telah mentransformasikan karyawan tersebut agar memiliki nilai yang ada dalam corporate values.
BUILDING STRONG CULTURE 
Corporate culture yang “bagus” bagi suatu perusahaan belum tentu “bagus” pula di perusahaan lain. Budaya perusahaan harus mampu menjawab tantangan bisnis internal dan eksternal perusahaan, dan karena setiap perusahaan memiliki tantangan yang berbeda, maka masing-masing harus bisa merumuskan budaya yang paling sesuai dengan perusahaannya. Tantangan eksternal bisa merupakan tantangan makro yang dihadapi (teknologi, ekonomi, politik, sosial, budaya, market), kompetisi, dan perubahan perilaku konsumen. Sedangkan faktor internal terkait dengan visi misi perusahaan dan strategi bisnis umum perusahaan. Hal ini yang menyebabkan bahwa perumusan nilai perusahaan mengacu pada konteks bisnis yang melingkupi perusahaan. Yang terpenting adalah budaya perusahaan harus benar-benar diimplementasikasn secara konsisten, tidak sekedar dirumuskan sebagai pemanis, namun dapat dipegang teguh sebagai acuan perilaku karyawan, dan terinternalisasi secara kuat dalam perusahaan. Sehingga tugas besar perusahaan adalah bukan sekedar merumuskan “good culture” namun juga menjadikannya sebagai “strong culture”.
Nilai budaya bukan hanya berupa konsep namun juga terwujud dalam keseharian perusahaan. Benar adanya istilah“Customer is king”, kita harus bisa memahami karakteristik konsumen, namun sebelumnya dan juga penting adalah bagaimana kita mampu menggarap orang-orang yang ada, sebagai asset penting dan ampuh dalam menjawab tantangan global saat ini, yang pengelolaannya harus direkatkan dalam bingkai yang sama berupa landasan nilai budaya yang sama. Dalam hal ini peran pemimpin sangatlah besar dalam menanamkan nilai budaya bagi perusahaannya, menjadikan value tersebut mampu dihayati dan menjadi pedoman bagi penerusnya dalam melanjutkan dan mensukseskan organisasi. Warisan luhur ini akan selalu hidup bersama perusahaan bahkan sampai dengan seratus tahun kedepan.
 Leaders must be able to make the values alive”. Pemimpin harus bisa menjadikan nilai perusahaan hidup dalam aktivitas perusahaan.
 

posted by : Selly Wijayanti
session : Artikel mingguan 1
At : 20 Maret 2012, 20:51 WIB. 

ORGANISASI


Organisasi adalah tempat terjalinnya sebuah mutu. Mutu akan terbentuk jika tindakan akan berdampak pada orang lain. Kriteria organisasional berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk menghasilkan keluaran yang terbaik  dari sumberdaya yang dimiliki dan dikelola. 

Ciri-ciri yang terdapat pada suatu organisasi diantaranya : 
1. Kelompok individu : di dalam kelompok terdapat individu-individu yang saling berinteraksi dan terjalin suatu komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Managemen (pusat kekuasaan) : Dalam mencapai tujuan kelompok individu diperlukan suatu managemen yang baik. Semua itu diarahakan untuk 
3.Adanya tujuan : Bentuk dari sebuah organisasi dapat dilihat dengan adanya Visi dan Misi yang dibuat oleh Ketua organisasi tersebut. Hal ini terbukti saat indicidu ingin mencalonkan diri sebagai ketua, Ia akan membuat sebuah visi dan misi yang dapat menunjang perannya sebagai pemimpin.


Pemimpin mempunyai peran besar bagi suatu organisasi.Peran pemimpinan antara lain :
  1. Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok.
  2. Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala sosial
  3. Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
  4. Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.  
 A leader is a dealer in hope - Napoleon Bonaparte
    Namun, dalam organisasi pemimpin juga memiliki ciri tergantikan. Hal ini dimaksudkan agar perjalanan organisasi bersifat dinamis yang mana individu selalu bergerak dalam mengembangkan potensi untuk menjadi pemimpin di dalam organisasi tersebut.

    Posted by : Selly Wijayanti
    Part : Jurnal Mingguan 1
    At : 20 Maret 2012, 10 : 17 WIB.
    NB : Tugas mencari bukti bahwa organisasi memiliki sifat tergantikan, penyebab, karakter, dll.