Rabu, 06 Juni 2012

KELOMPOK 3

Penampil : Marfin Fath Silalahi
Nama Anggota : Asrul arifin
                           Arief Purnomo Adhi
                           Maryana
                           Yuda Kurniawan
                           Ferry Rosada
Naskah : Membangung Diri Menjadi yang Lebih Baik


Membangun Diri Menjadi  Yang Lebih Baik

Suatu hari anda pasti akan merasa bahwasanya anda lebih buruk dari orang lain, perasaan seperti ini sering muncul akibat ketidak percayaan diri anda yang kurang serta manajemen diri yang kurang baik. Didunia ini tidak ada manusia yang sempurna hanya saja kurang memaksimalkan potensi yang ada pada diri mereka sendiri, semua hal yang telah Tuhan berikan harusnya kita sukuri dan kita gunakan semaksimal mungkin. Berikut saya akan memberikan beberapa cara agar bagaimana anda nantinya dapat menemukan jati diri bahwa anda sebenarnya memiliki sesuatu yang sangat berharga pada diri anda.

1.   Membuat Perencanaan.
Tahap pertama dalam memanajemen diri ialah merekonstruksi planning program terhadap diri kita sendiri, apa tujuan yang akan kita inginkan dan apa hasil yang kita harapkan. Semua itu tergantung pada diri kita sendiri apakah kita memiliki pandangan kedepan menuju arah yang lebih baik.

2.   Mengorganisasikan Diri Sendiri.
Program yang kedua ini mungkin agak sedikit agak sulit untuk diterapkan mengingat kita harus membuat suatu dorongan didalam diri untuk berusaha mengubah gaya hidup dan kebiasaan buruk menjadi suatu kebiasaan baik. Dan juga berorganisasi dengan unsur masyarakat yang ada disekitar kita.

3. Menerapkan Pola Koordinasi yang baik.
Yakni bagaimana kita dapat mengharmonisasikan antara sikap egoisme dan sosial, dalam menerapkan koordinasi yang baik ini diperlukan keseimbangan antara urusan pribadi dan keluarga.

4.  Mengawasi Perilaku Kita Sendiri.

Penerapan dari teknik ini sangat sulit karena kita harus membentuk suatu aturan dan batasan dalam bertingkah laku walaupun tidak ada orang yang mengawasi, karena kita tahu bahwasanya ada Tuhan yang mengawasi kita.


Komentar dari kelompok 1 :
Isi yang disampaikn baik, yaitu memberikan informasi. Kontak dengan hadirin baik, memandang hadirin. Penyampaian dengan suara yang cukup keras bersemangat dan ada yang mendayu-dayu, kecepatan berbicara agak cepat. Sikap menggunakan tangan dalam penyampaiannya. Komentar lainnya, saat suara mendayu-dayu yang bermaksud ia agar dapat suasana yang diinginkan malah jadi bahan ketawaan.

Komentar dari kelompok 2 :
Isi yang disampaikan oleh komunikator sudah baik, namun kontennya lebih teoritis dan konseptual, seharusnya bisa disertai contoh yang lebih real dalam kehidupan sehari-hari. Komunikator sangat komunkatif, body language yang ditampilkan sudah baik. Pembawaan sikap yang ditunjukkan komunikator sebenarnya sudah cukup baik, namun ada sedikit miss yaitu diawal mulai tampil atau akan memulai menyampaikan ide pidato, kedua tangan komunikator berada dalam saku celananya. Hal itu yang menggangu pemandangan audience karena asumsinya bahwa apabila ada seseorang yang melakukan sikap seperti itu maka ia dianggap sombong atau sudah pandai dalam melakukan sesuatu.

Komentar dari kelompok 3 (komentar positif dari anggota kelompok): 

(+)Sangat Elegan, Dinamis, dan Aerodinamis dalam menyampaikan pesan-pesannya
(-)Terlalu over acting


Komentar dari kelompok 4 : 







Komentar dari kelompok 5 :
Isi : dari isi yang disampaikan kurang jelas dan dimengerti karena kalimatatau kata-katanya terlalu sulit untuk dimengerti.
Kontak dengan hadirin : sudah baik.
Penyampaian : Suara cukup keras , intonasinya sudah baik.
Kecepatan berbicara : kecepatan dalam menyampaikan kurang baik, sehingga kami kurang mengerti apa yang disampaikan.

Sikap : Penggunaan tangan dalam berpidato sudah baik, namun terlalu berlebihan dalam setiap penyampaian pidatonya.

Komentar dari kelompok 6 :
o Isi nya cukup baik karena mengambil materi yang bersifat memotivasi.
o Suara dan kontak dengan pendengar baik.
o Bahasanya mudah dimengerti tetapi dalam penyampaian sedikit terlalu cepat.
o Memiliki kepercayaan diri yang sangat baik.

KELOMPOK 2

Nama Penampil : Selly Wijayanti
Nama Anggota : Lyly Yuliane
                          Novita Surya Puspita
                          Riska Apriayana
Naskah : "2 CERITA INSPIRATIF"

(1)  APA YANG TUHAN TIDAK CIPTAKAN ?

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? 
Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”. “Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi. “Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi diatelah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”
“Tentu saja,” jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”
“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”
Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”
Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”
 
Profesor itu terdiam.
Dan nama Mahasiswa itu adalah, Albert Einsten.


(Pesan Moral : Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang.-Einstein)


 (2) PENJUAL IKAN DAN PAPA PENGUMUMAN

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan: "DI SINI JUAL IKAN SEGAR."
Tidak lama kemudian datang seorang pengunjung yang menanyakan tulisannya, "Mengapa kau tuliskan kata 'DI SINI'? Bukankah orang sudah tahu kalau kau berjualan di sini, bukan di sana?""Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'DI SINI' dan tinggallah "JUAL IKAN SEGAR".
Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya, "Mengapa kau pakai 'SEGAR'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?""Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'SEGAR' dan tinggallah "JUAL IKAN".
Tidak lama kemudian datang pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya, "Mengapa kau tulis kata 'JUAL'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini dijual, bukan dipamerkan?""Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'JUAL' dan tinggallah "IKAN".
Tidak lama kemudian datang pengunjung keempat yang juga menanyakan tulisannya, "Mengapa kau tulis kata 'IKAN'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ini ikan, bukan daging?""Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.
dan akhirnya sepanjang waktu ia berjualan, ikan dagangannya tidak ada yang laku satu pun karena tidak memasang papan pengumuman sehingga tidak dapat menarik konsumen.

(Pesan Moral : Bila kita memuaskan semua orang, kita takkan mendapatkan apa-apa)



Komentar dari kelompok 1 :
Isi ceritanya sangat menarik dan sangat membuat kami sebagai pendengar ingin mendengarkannya sampai habis, suaranya sudah cukup jelas, kecepatan berbicaranya sudah cukup dan enak di dengar, sikapnya sudah baik dengan menggunakan gerakan tangan dan kontak dengan hadirin juga baik.


Komentar dari Kelompok 2 (komentar positif dari anggota kelompok) :
Secara keseluruhan penampilan dari wakil kelompok kami dalam menyampaikan ceritanya sudah sangat maksimal dan sangat baik sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator tersampaikan dengan jelas. Kami rasa wakil kami telah sangat banyak mencuri perhatian audience untuk mendengarkan apa yang disampaikan olehnya, dan hasilnya audience puas dengan apa yang disampaikan oleh komunikator. Ceritanya juga menarik dan memiliki pesan moral, suaranya sangat jelas dan eye contact dengan audience sudah cukup baik sehingga para pendengar banyak yang tertarik dan memusatkan perhatiannya untuk mendengarkan cerita dari wakil kelompok kami. 

Komentar dari kelompok 3 :
(+)Out of Text, lumayan bagus, pandangan ke audience sangat dijaga.
(-)Untuk orang awam ceritanya agak sulit dimengerti.    


Komentar dari kelompok 4 : 





 



Komentar dari Kelompok 5 :
Isi : dari isi yang disampaikan sudah baik dan sangat menarik untuk didengar . Selain itu ceritanya juga ada pesan moral yang disampaikan dalam cerita tersebut.
Kontak dengan hadirin : sudah baik , namun lebih sering melihat kelompoknya sendiri.
Penyampaian : Suara cukup keras , intonasinya antusias/jelas.
Kecepatan berbicara : kecepatan dalam menyampaikan sudah baik, sehingga kami mendengarnya dapat memahami isi tersebut.
Sikap : Penggunaan tangan dalam berpidato sudah baik.


Komentar dari Kelompok 6 :
Isi sudah bagus karena ceritanya yang menghibur dan memiliki kontak dengan pendengar.
Ada keberanian mengambil topik, yaitu berupa cerita yang menghibur.
Dari segi penyampaian masih menggunakan bahasa daerah, misalnya saya di ucapkan “saye”, dan kita menjadi “kite”.
Durasinya sedikit lama tetapi secara keseluruhan penampilan nya sudah baik.

KELOMPOK 1

Nama Penampil : Terik
Nama Anggota : Jumaliyah
                        Nony Iman Sari
                        Nur Astriani
Naskah : Pidato kemacetan lalu lintas


KEMACETAN LALU LINTAS


Assalammu’alaikum wr.wb
Yang terhormat Bapak Zulfikar, SE, MPA selaku Dosen Pembimbing dan teman-teman seperjuangan.


Terimakasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk menyampaikan pidato saat ini yang berjudul “Kemacetan Lalu Lintas”. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Karunia-NYA lah kita dapat berkumpul di ruangan ini dalam keadaan sehat wal’afiat.
Sebelum panjang lebar saya menguraikan masalah Kemacetan Lalu Lintas, kita perlu mengetahui dan memperhatikan Lalu Lintas sekitarnya. Masalah Kemacetan Lalu Lintas mungkin pada awalnya kita anggap remeh, padahal adanya kemacetan ini dapat menyebabkan banyak kerugian. Kemacetan Lalu Lintas juga dapat memakan waktu setiap orang termasuk diri kita sendiri yang menjadi pemakai jalan.
Salah satu penyebab Kemacetan Lalu Lintas adalah bertambahnya jumlah kendaraan pribadi, terutama mobil dan sepeda motor. Jika diteliti lebih lanjut, orang yang menggunakan kendaraan umum lebih sedikit dibandingkan yang menggunakan kendaraan pribadi. Itu disebabkan, orang-orang lebih senang dan praktis menggunakan kendaraan pribadi. Dengan menggunakan kendaraan umum menurut mereka, sering terjadi tindakan criminal dan juga fasilitas yang ada kurang memuaskan. Padahal pemerintah sudah menyediakan kendaraan umum untuk mempermudah masyarakat, tetapi tetap saja masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.


Sebenarnya kita bisa membantu pemerintah untuk mengurangi kemacetan yang terjadi dengan menggunakan kendaraan umum yang telah disediakan. Selain kita bisa mengurangi kemacetan kitapun dapat hemat dengan naik kendaraan umum. Bagaimana itu juga masalah kemacetan lalu lintas hanya bisa diatasi dengan kesadaran kita masing-masing. Tentu saja kita senang bila kita berjalan di jalan yang nyaman tanpa adanya kemacetan yang menghambat perjalanan kita.


Oleh karena itu, marilah kita membantu pemerintah mengatasi kemacetan lalu lintas yang terjadi dengan menggunakan kendaraan umum maupun mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Jangan takut ataupun malu untuk menggunakan kendaraan umum yang telah disediakan pemerintah tersebut. Semoga dengan gerakan cinta kendaraan umum ini, kemacetan lalu lintas dapat dikurangi lebih-lebih dapat diatasi.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih atas waktu dan perhatiannya . maaf jika apabila ada kata-kata yang salah dan menyinggung perasaan Bapak maupun teman-teman sekalian.
Sekian dan wassalamu’alaikum wr.wb


Komentar dari kelompok 1(komentar positif dari anggota kelompok) :
Isinya baik, tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek dan jelas apa yang disampaikanserta mengikuti urutan pidato sederhana. Suara agak pelan dan kecepatan sedang. Komentar lainnya, sudah berani untuk tampil di depan. Saran, terus belajar.

Komentar dari Kelompok 2 :
Isi yang disampaikan oleh komunikator kurang bisa dimengerti oleh para pendengar, komunikator tidak memandang audience dalam menyampaikan subjek sehingga menjadi kurang menarik untuk didengarkan dan komunikator tidak bisa mencuri atau mengalihkan perhatian audience agar fokus mendengarkan apa yang disampaikannya, selain itu tidak ada jedah dalam membacakan isi pidatonya dan secara pelafalan masih kurang baik. Komunikator kelihatan monoton terhadap teks yang ia bacakan serta suaranya kurang keras dan komunikatorpun tidak menggunakan sikap apapun untuk membantu komunikasinya. Namun, ada point plus bagi komunikator karena sudah berani tampil semaksimal mungkin di depan audience yang jumlahnya cukup banyak walaupun masih terdapat banyak kekurangan.

Komentar dari Kelompok 3 :
(+)Lumayan ada keberanian untuk maju dan berpidato langsung didepan khalayak ramai.
(-)Terlalu kaku, tak ada style dalam berbicara, dan terlalu monoton.

Komentar dari kelompok 4 :







Komentar dari kelompok 5 :
Isi : dari isi pidatonya sudah menarik, tapiisinya kurang diperjelas dan panjang. Banyak masalah yang belum di jelaskan dalam tema pidato tersebut.
Kontak dengan hadirin : kurang memperhatikan audien , karena terlalu sering melihat/membaca teks.Penyampaian : intonasinya tidak ada (terlalu datar) sehingga pidato tersebutkurang menarik .
Kecepatan berbicara : kecepatan dalam membaca pidato terlalu pelan, sehingga kami mendengarnya agak membosankan.

Sikap : Penggunaan tangan tidak ada karena terlalu terpaku pada teks.
Komentar Lain : cukup baik karena sudah berani tampil didepan audien.

Komentar dari kelompok 6 :

Isinya sudah bagus karena berani mengambil topik tentang kemacetan yang sedang terjadi di Pontianak
Suaranya kurang keras sehingga sedikit kurang jelas dalam beberapa titik pidato.
Kontak dengan pendengar masih kurang karena sangat terpaku pada teks.
Masih monoton dalam artikulasi juga masih kurang.


Senin, 04 Juni 2012

Komunikasi Efektif

Pelajaran dari Jendela Johari


Keempat jendela di atas menggambarkan hal-hal berikut:

Buka:    Jendela yang terbuka merupakan bagian dari kesadaran diri kita sendiri—sikap, perilaku,    motivasi,   nilai,   dan   cara   hidup   kita—yang  kita sadari   dan   diketahui   oleh   orang   lain. Kita   bergerak   dalam   daerah   ini dengan bebas.  Kita dalah “buku yang terbuka”. 

Buta:    Ada   hal-hal   tentang   diri   kita yang   tidak   kita   ketahui,   tapi   bisa dilihat   oleh  orang   lain  dengan   lebih   jelas;   atau   hal-hal   yang   dalam bayangan kita benar-benar ada dalam diri kita dengan berbagai alasan,namun sama sekali tidak bisa dilihat oleh orang lain. Saat orang lain mengatakan   apa   yang   mereka   lihat  (umpan   balik),   dengan   cara   yang bertanggung      jawab    dan   mendukung,      dan   kita  bisa   mendengarnya; dengan cara itulah kita bisa menguji kebenaran siapa diri kita dan bisa berkembang.

Tersembunyi: Daerah kita yang tersembunyi tidak bisa diketahui oleh orang lain kecuali jika kita membukanya. Ada hal-hal yang menurut kita lebih baik dan nyaman jika kita simpan untuk diri kita sendiri, dan juga ada   hal-hal   yang   takut   kita   ungkapkan. Tingkat   sampai   mana   kita membagi   diri   kita   dengan   orang   lain   (membuka   diri)   adalah   tingkat sampai mana kita bisa dikenal.

Tidak diketahui:      Kita jauh lebih kaya dan lebih kompleks dari yang kita dan     orang    lain  tahu,    tapi   dari   waktu    ke   waktu     sesuatu    terjadi—dirasakan,      dibaca,    didengar,     dimimpikan—sesuatu   dari   alam    bawa sadar   kita   terungkap.      Saat   itu   kita   akan   “tahu”   apa   yang   tidak   kita “ketahui” sebelumnya.

Kesimpulan:

Untuk Mengenal diri sendiri dengan baik, seorang individu hendaknya mau mengefektifkan komunikasinya dengan orang lain, untuk melihat sisi lain dari dirinya yang mungkin hanya bisa dilihat oleh orang lain.




Posted By : Zulfikar
Session : Jurnal Mingguan 8

Senin, 21 Mei 2012

TIPS AGAR TIDAK TELAT KE KAMPUS

Siapa di antara kamu sering telat datang ke kampus? Wah semua mahasiswa mungkin sering mengalami hal tersebut. Pasalnya, ada saja yang membuat kamu terlambat datang kuliah, alasan paling sering ditemui sih kebayakan gara-gara kesiangan.

Sebenarnya ketika kamu telat datang kuliah, kamu bakal rugi loh, sebab kamu bisa ketinggalan materi kuliah. Kalau kamu enggak punya ide bagaimana supaya kamu enggak telat ke kampus :

1. Mandi sebelum tidur.
Siapa yang bilang mandi sebelum tidur akan menyebabkan reumatik? Ternyata belum ada bukti kuatnya loh. Mandi sebelum tidur akan membuatmu lebih segar, relaks, dan bersih sebelum kamu beristirahat. Kalau kamu sedang fit, enggak ada salahnya kok mandi pakai air dingin, namun, jika sedang enggak enak badan, usahakan pakai air hangat ya.

2. Siapkan tas sejak malam.
Ini mungkin salah satu faktor yang bikin kamu suka telat. Makanya, siapkan tas mu dari malam sebelum tidur, pastikan keperluanmu untuk berok sudah rapi dan tidak tertinggal.

3. Siapkan baju yang mau dikenakan.

Pakaian yang paling bisa diandalkan ketika mepet adalah jaket. Jadi, pastikan kamu menyiapkan jaket untuk dikenakan besok sebelum tidur. kalaupun kamu kesiangan dan darurat enggak sempat pilah pilih baju, pakai aja kaus oblong dan tutupi dengan jaket.

4. Cetak tugas-tugas dari malam.
Kalau poin ini sih tergantung kamu ya, kalau kamu mengerjakan tugas sehari sebelum tenggat waktu dan mencetaknya sejak sore, kamu pasti enggak bakal telat ke kampus.

5. Kekuatan Deodoran dan sisir.

Enggak sempat mandi? Segera cuci mukamu dan sikat gigi. Pastikan kamu membasuh ketiakmu, dan balur dengan deodoran. Sisir rambutmu, bagi mahasiswi ingat untuk menguncir rambut yang mungikin belum sempat diseterika supaya lurus, dan siapkan pamungkas untuk kamuflase pagi hari: parfum.

6. Sarapan kilat.

Apa yang mengenyangkan tapi enggak makan waktu lama untuk jalan ke kampus? Betul, minum susu. Ternyata susu juga memiliki efek mengenyangkan, jadi lumayan untuk ganjal perut sebelum kelas usai. Bagi yang enggak suka susu sapi, bisa ganti dengan susu kedelai, atau jus buah, tapi paling gampang sebenarnya sih buah Apel. 

YEAH MAHASISWA ! ENJOY :)



Posted by : Selly Wijayanti
Session : Artikel Mingguan
Source : fakta7.blogspot.com

keluarga pemburu dan peternak domba


Alkisah, pada zaman dahulu di sebuah desa, hiduplah keluarga pemburu dan peternak yang bertetangga. Untuk membantu saat berburu, si pemburu memiliki anjing-anjing peliharaan yang galak namun kurang terlatih. Celakanya, saat di rumah, anjing-anjing itu sering melompati pagar dan melukai domba-domba si peternak.

Walaupun sudah diperingatkan untuk menjaga anjing-anjingnya, si pemburu tidak mau peduli. Hingga suatu hari, kembali salah satu domba diserang dan terluka cukup parah.

Habislah kesabaran si peternak! Setelah berpikir lama, ia memutuskan pergi ke kota untuk menemui seorang hakim yang bijaksana. Setelah sang hakim mendengarkan cerita si peternak itu, dia berkata bijak, "Peternak yang baik, saya sebagai hakim, terhadap aduanmu, bisa saja menghukum si pemburu untuk mengganti kerugianmu dan memerintahkan dia untuk merantai atau mengurung anjing-anjingnya. Tetapi, bila itu saya lakukan, kamu akan kehilangan seorang teman. Mana yang lebih kamu inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?"

"Pak Hakim, jujur saja, walapun saya merasa dirugikan secara materi, tetapi saya tidak ingin punya musuh, apalagi tetangga yang telah menjadi kawan saya sedari kecil," kata si peternak dengan suara murung.

"Jawaban yang baik dan bijak! Jika kamu ingin domba-dombamu aman tetapi tetanggamumenjadi teman yang baik, saya berikan sebuah saran…silakan kamu jalankan." Setelah mendengar saran sang hakim, si peternak langsung setuju.

Sesampainya di rumah, peternak itu segera menuju ke kandang dan memilih sepasang anak domba yang sehat, kemudian menghadiahkannya kepada anak-anak tetangganya. Keluarga si pemburu menerima hadiah itu dengan penuh sukacita. Tak lama, anak-anak pun asyik bermain dengan domba-domba kecil yang lucu dan keesokan harinya mulai berkunjung ke rumah si peternak untuk belajar merawat domba-domba tersebut.

Melihat kebahagiaan anak-anaknya, tanpa diminta, si pemburu dengan sukarela mengurung anjing-anjingnya agar tidak mengganggu domba-domba kecil kesayangan anak-anaknya. Dan sejak saat itu pula, domba-domba si peternak pun menjadi aman. Untuk membalas kebaikan si peternak, si pemburu selalu membagi hasil buruannya ke si peternak. Si peternak membalasnya dengan mengirimkan susu dan keju dari hasil dari peternakannya.

Akhirnya…singkat cerita, si pemburu dan si peternak pun kembali bertetangga dengan bahagia.

Cara terbaik untuk "mengalahkan" dan mempengaruhi orang adalah dengan kebajikan dan belas kasih. Seperti dicontohkan pada cerita di atas, saat keburukan dan sifat ego dibalas dengan kebaikan, ternyata hasilnya membawa manfaat dan kebahagiaan bersama.

Demikian pula di kehidupan ini, saat ego dikalahkan maka kemenangan akan memihak kepada kita. Saat perbuatan baik kita lakukan, sesungguhnya kita sedang melindungi diri sendiri dari kemalangan yang mungkin sedang mengintai.



Posted by : Selly Wijayanti
Session : Artikel  Mingguan 4
Source : Artikel Young On TOP kaskus

Selasa, 15 Mei 2012

KOMUNIKASI

16 Mei 2012


Komunikasi   baik   verbal   maupun    non   verbal   memainkan   peran   dalam   kehidupan manusia.      Komunikasi      merupakan       langkah    penting    dalam    proses    pembelajaran karena   keberhasilan   dari   kegiatan   belajar   bergantung   pada   kualitas   komunikasi antara   pengajar   dan peserta   didik.  Ketika  kita       memasuki  dunia kerja, kita   akan menemukan          komunikasi      yang     efektif   dan    efisien   serta    akan    memperkuat kemungkinan   untuk   berhasil   dengan   baik   serta   dapat   meningkatkan   hubungan interpersonal dengan pelanggan dan kolega kerja.

Inti dari sarana komunikasi manusia adalah mampu menampilkan realitas dengan berbahasa. Maka bahasa adalah sistem simbolik yang kita transfomasikan menjadi obyek yang benar seperti apel, atau imajinasi segi-tiga, draf, pola dan kemudian konsep.     Selanjutnya     manusia    merupakan      seni,   ilmu  pengetahuan,      budaya     dan sejarah; kita tidak hanya hidup untuk saat ini tetapi kita semua sudah menetukan komitmen        untuk    masa     depan     dalam    perjanjian kolektif;   kita   mempunyai masyarakat, peraturan dan     perundang-undangan, sekolah dan organisasi pembelajaran.Semua   fakta   ini  memerlukan   bahasa   sebagai   kunci   dari   realitas sosial dimana kita tinggal.

Defenisi Komunikasi

Kata     “komunikasi”       berasal    dari   kata    latin   “communis”       berarti    membagi pengalaman, memiliki sesuatu yang khusus yang memfasilitasi proses komunikasi (sebagai     contoh,    memiliki    budaya    yang    sama,    memiliki    pengalaman       khusus, berbagi   dengan   teman   yang   sama   dsb),  bagaimanapun   komunikasi   tidak   dapat diartikan   melalui   suatu   defenisi   tunggal.   

Orang-orang   yang   berbeda   merasakan cara   berbeda   dalam   konteks   yang   berbeda   pula.   Sebagai   contoh   kamus   oxford menjelaskan   komunikasi   sebagai   “memindahkan   dari maksud/arti”, peneliti   lain mendefinisikan  sebagai     “Perpindahan      dari   stimulus    (Colin    Cherry),    “pikiran
seseorang  mempengaruhi yang lain (Claude Shannon),“Mekanisme      melalui hubungan manusia timbul dan berkembang, atau  membagi pengalaman berdasarkan umum (Wilburn Schramm)

Tipe-tipe komunikasi


Komunikasi terdiri dari empat tipe, yaitu : 
Komunikasi        Intrapersonal:        mengacu      pada    komunikasi     dengan   seseorang. Seperti   berbicara   pada   diri   sendiri, mendengarkan   diri   sendiri   dan   berhubungan dengan  diri  sendiri . Komunikasi      intrapersonal    penting     dalam    perenungan, mengkonsep,   memformulasi   pikiran  atau  ide-ide   kita   sebelum  kita   benar-benar tiba pada suatu keputusan atau menginisiasi komunikasi dengan yang lain. 

Komunikasi   Interpersonal   :   Bentuk   komunikasi   ini   berlangsung   diantara   dua orang. Bisa formal atau tidak formal dan dapat berlangsung dimana saja dengan berkata-kata,      bersuara,   ekspresi    wajah  dan    isyarat  dan   bahasa    tubuh.   Dalam komunikasi       interpersonal,    interaksi   berhadapan  muka     diantara    dua    orang melibatkan pengirim dan penerima pesan. 
Hal ini dianggap sebagai situasi komunikasi yang ideal dan efektif karena sesorang akan   segera memperoleh   timbal   balik  dan   mungkin   kesimpulan-kesimpulan   yang dapat diklarisifikasi dan ditekankan melalui ekspresi bahasa isyarat dan suara. Hal ini   lebih   mudah     mempengaruhi seseorang dan   membujuk menerima suatu pandangan-pandangan.Kedekatan       diantara    pengirim    dan penerima     dalam    komunikasi     interpersonal memiliki      ikatan    emosi     juga.    Ini   dapat     memotivasi,      meningkatkan       dan mengkoordinasi        pekerjaan      lebih   efektif   daripada bentuk     komunikasi      lain. 
Bagaimanapun tipe komunikasi sekarang juga dapat berlangsung dalam jarak jauh melalui    video   konferensi    dan   internet   :  pertukaran    e-mail,   chating,    komputer ,telekonfererensi dsbnya.

Komunikasi        dalam     Grup:    adalah    suatu    perluasan    komunikasi     interpersonal dimana      lebih  dua    individu   terlibat  dalam     pertukaran     ide,  keterampilan     dan keinginan.     Kelompok kelompok         menyediakan      suatu    kesempatan      kepada    orang untuk datang bersama mendiskusikan dan bertukar pandangan seperti yang anda lakukan dalam kerja kelompok. Kelompok      komunikasi     dianggap     efektif  karena   menyediakan      suatu    kesempatan  untuk berinteraksi langsung dengan antar anggota-anggota dari kelompok; hal ini akan membawa perubahan dalam sikap dan keyakinan. Kelompok organisasi punya hambatan       juga,   karena    waktu    dan   kurang     efektif terutama     dalam    keadaan mendesak.

Komunikasi        masa    :   memerlukan   komunikasi   dengan   penonton   dalam   jumlah besar. Peralatan komunikasi masa dimanfatkan untuk menggandakan pesan yang disampaikan       dan   untuk diperhatikan oleh  sejumlah    besar    orang   secara    terus menerus.   Saluran   melalui   semacam   komunikasi   ini   lebih   disukai   sebagai   media masa. Media melalui pesan disampaikan termasuk radio, TV. Koran, majalah dan multi media. (Video, suara dan teks).




Posted by : Zulfikar
Edited by : Selly Wijayanti
Session : Jurnal Mingguan 7