Jumat, 22 Juni 2012

DON'T JUDGE THE BOOK BY ITS COVER :)

Susan Boyle - Britains Got Talent 2009
ini video yang dibilang Bu Elsa Sari
silahkan ditonton :)
DON'T JUDGE THE BOOK BY ITS COVER :)



Posted by : Selly Wijayanti
Session : Artikel Mingguan (video for this time)
Source : Youtube account

GAJAH DAN 7 ORANG BUTA

 Ini adalah cerita tentang orang yang sering berbeda pendapat :)


Dahulu kala, terdapatlah seorang raja yang mengalami kerepotan dengan para menterinya. Mereka terlalu banyak berbantah sehingga nyaris tak satupun keputusan dapat diambil. Para menteri itu mengikuti tradisi politik kuno, masing-masing menyatakan bahwa dirinyalah yang paling benar dan yang lainnya salah. Meskipun demikian, ketika sang raja yang penuh kuasa menggelar perayaan festival umum, mereka semua bisa sepakat untuk cuti bersama.

Festival yang luar bisa itu digelar di sebuah stadion besar. Ada nyanyian dan tarian, akrobat, badut, musik dan banyak lagi. Dan di puncak acara, di kerumunan banyak orang, dengan para menteri yang tentunya menempati tempat duduk terbaik, sang raja menuntun sendiri gajah ke tengah arena. Di belakang gajah itu berjalanlah tujuh orang buta yang telah diketahui oleh umum sebagai orang-orang yang buta sejak lahir.

Sang raja meraih tangan orang buta pertama, menuntunnya untuk meraba belalai gajah itu dan memberitahunya bahwa itulah gajah. Raja lalu membantu orang buta kedua untuk meraba gading sang gajah, orang buta ketiga meraba kupingnya, yang keempat meraba kepalanya, yang kelima meraba badannya, yang keenam meraba kaki, dan yang ketujuh meraba ekornya, lalu menyatakan kepada masing-masing orang buta bahwa itulah yang dinamakan gajah.

Lalu raja kembali kepada si buta pertama dan memintanya untuk menyebutkan dengan lantang seperti apakah gajah itu.

"menurut pertimbangan dan pendapat saya yang ahli ini," kata si buta pertama, yang meraba belalai gajah, "saya nyatakan dengan keyakinan penuh bahwa 'seekor gajah' adalah sejenis ular, marga python asiaticus."

"Sungguh omong kosong," seru si buta kedua yang meraba gading gajah. "Seekor 'gajah' terlalu keras untuk dianggap sebagai seeokr ular. Fakta sebenarnya, dan daya tak pernah salah, gajah itu seperti bajak petani."

"Jangan melucu," cemooh si buta ketiga yang meraba kuping gajah. "Seekor 'gajah'adalah seperti daun kipas yang besar."

"Kalian idiot tak berguna!" tawa si buta keempat yang meraba kepala gajah. "Seekor 'gajah'sudah pasti adalah sebuah gentong air yang besar."

"Mustahil! Benar-benar mustahil!," cibir si buta kelima yang meraba badan gajah. "Seekor 'gajah'adalah sebuah batu karang besar."

"Dasar orang-orang picik!" seringai si buta terakhir yang meraba ekor gajah. "Aku akan memberitahu kalian apa sebenarnya 'gajah' itu. Seekor gajah adalah semacam pecut pengusir lalat. Aku tahu, aku dapat merasakannya."

"Sampah! Gajah itu seekor ular.". "Tidak bisa! Itu gentong air!". "Bukan! Gajah itu…" Dan para buta itu pun mulai berbantah dengan sengitnya, semuanya bicara berbarengan, menyebabkan kata-kata melebur menjadi teriakan-teriakan yang lantang dan panjang. Tatkala kata-kata penghinaan mulai mengudara, lantas datanglah jotosan. Para buta itu tidak yakin betul siapa yang mereka jotos, tetapi tampaknya itu tidak terlalu penting dalam tawuran semacam itu. Mereka sedang berjuang demi prinsip, demi integritas, demi kebenaran. Kebenaran masing-masing pada kenyataannya.

Saat prajurit raja melerai tawuran membuta diantara orang-orang buta itu, kerumunan hadirin di stadion terpaku diam dan wajah para menteri tampak malu. Setiap orang yang hadir menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh raja melalui pelajaran itu.

Bayangkanlah seperti apa jadinya jika ketujuh orang buta itu, alih-alih mempertentangkan data-data mereka, malah menggabungkan pengalaman. Mereka akan menarik suatu kesimpulan bahwa 'seekor gajah' adalah sesuatu yang seperti batu karang besar, yang ditopang oleh empat batang pohon. Di bagian belakang batu karang itu ada seutas pecut pengusir lalat, dan di depannya ada gentong air besar. Di setiap sisi gentong air itu terdapat dua daun kipas, dengan dua bajak yang mengapit seekor piton panjang! Bukan gambaran yang buruk-buruk amat akan seekor gajah, bagi orang yang tak akan pernah melihatnya.
Masing-masing dari kita hanya mengetahui sebagian saja dari kebenaran. Bila kita memegang teguh pengetahuan kita yang terbatas itu sebagai kebenaran mutlak, kita tak ubahnya seperti salah satu dari orang buta yang meraba satu bagian dari seekor gajah dan menyimpulkan bahwa pengalaman parsial mereka itu sebagai sebuah kebenaran, dan yang lainnya salah. Jadi, jangan menganggap bahwa diri kita 100% dan oranglain 100% salah. Belajarlah untuk tetap menghargai sudut pandang oranglain.



Posted by : Selly Wijayanti
Session : Artikel Mingguan
Source : artikel kaskus Young On Top

Rabu, 20 Juni 2012

APA PERAN ANDA DALAM TIM ?


Berikut Jenis-jenis Peran didalam tim :
 
1. Plant /Perencana
Karakter :Penggagas dan pendiri kelompok biasanya sangat kreatif. Orang-orang ini menyediakan bibit dan pemikiran yang akan memunculkan perkembangan besar. Biasanya mereka lebih    suka    beroperasi    sendirian    di  tempat     yang    jauh   dari   anggota    lain   dalam kelompoknya, menggunakan imajinasi mereka dan sering kali bekerja dengan cara yang ortodoks. Mereka   cenderung   tertutup   dan bereaksi   keras   terhadap   kritik   dan   pujian. 
Ide-ide   mereka   sering   bersifat   radikal   dan   kurang   memiliki   batasan   praktis. Mereka tidak    tergantung      pada    orang    lain,  pintar    dan   orisinil,  mungkin      lemah     dalam berkomunikasi dengan orang lain yang tidak sepemikiran. 

2.Coordinator / Koordinator
Karakter : Ciri   seorang     Koordinator    yang    mudah     dilihat   adalah    kemampuan       mereka     untuk menyuruh   orang-orang   bekerja  mencapai   tujuan   bersama. Dewasa,   dipercaya   dan percaya diri, mereka bisa melakukan ini dengan siap. Dalam hubungan antar personal mereka      cepat   tanggap     dengan    bakat    individu   dan   cepat   menggunakannya untuk mencapai   tujuan   kelompok.        Meskipun   Koordinator   tidak   selalu   yang   terpintar   dalam tim, mereka memiliki pandangan yang luas dan mendunia dan umumnya dihormati.

3.Monitor evaluator / Pengawas
Karakter : Pengawasan   dan   pengevaluasi   berpikiran   serius,   berhati-hati   dan   memiliki   imunitas
dalam   dirinya   untuk tidak   bersikap   terlalu antusias.  Mereka  lambat  dalam mengambil keputusan,   karena   lebih   suka   memikirkan   dan   mempertimbangkan   sesuatu   lebih   dari sekali. Biasanya memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi serta memiliki kapasitas yang   bagus   untuk   memberi   penilaian   yang   membutuhkan   pertimbangan   atas   semua faktor.  Seorang pengevaluasi pengawasan yang baik jarang salah. 

4.Implementer / Pelaksana
Karakter: Pelaksana      memiliki   pemikiran    praktis   dan   sejumlah    besar    kontrol   diri  dan  disiplin.
Mereka   menyukai   kerja   keras   dan   menangani  masalah   dengan   cara   yang   sistematis. Dilihat   dari   pandangan   orang   banyak,   Pelaksana   adalah   jenis   orang   yang      setia   dan minatnya   ada   di   perusahaan   dan   tidak   peduli   dengan   kepentingan   pribadi. Namun, Pelaksana mungkin kurang spontan dan menunjukkan tanda kekerasan diri.
5.Completer finisher/ Penyelesai
Karakter :Penyelesai   pelengkap   memiliki   kapasitas  besar   untuk   mengikuti   dan   memperhatikan detail.   Mereka   tidak   mungkin   memulai   sesuatu   yang   tidak   bisa   mereka   selesaikan. Mereka   termotivasi   oleh   kecemasan   internal,   namun   dari   luar   mereka   tetap   tampak tidak   terganggu.   Biasanya,   mereka   bersifat  introvert   dan   membutuhkan   sedikit   sekali pendorong   eksternal   atau   insentif.     Penyelesai   Pelengkap   bisa   bersikap   tidak   toleran pada      orang-orang      yang    berpembawaan         kasual.    Mereka     jarang    tertarik   pada pendelegasian tugas dan lebih senang menyelesaikan segalanya sendiri.
6. Resource investigator 
Karakter :Pencari   Sumberdaya   seringkali   bersifat   ekstrovert   antusias   dan   bisa   cepat   melewati batas.   Mereka pintar dalam berkomunikasi dengan orang-orang baik di dalam maupun di   luar   perusahaan.     Mereka   adalah   negosiator   alami   dan   andal   dalam   menelusuri peluang   baru   dan   membangun   kontak.   Meskipun   bukan   sumber   utama   ide   orisinal, Pencari Sumberdaya bekerja dengan efektif saat harus mengambil  ide orang lain dan mengembangkannya.           Seperti   yang   digambarkan   oleh   namanya,   mereka   ahli   dalam menemukan siapa yang bisa bekerja dan apa yang bisa dikerjakannya. Mereka biasanya menerima sambutan hangat dari orang-orang karena mereka sendiri hangat dan mudah bergaul.    Pencari Sumberdaya memiliki kepribadian yang santai dengan rasa ingin tahu
dan kesiapan yang besar untuk melihat peluang dari segala sesuatu yang baru.  Namun, jika   mereka   tidak   terus   menerus   didorong  oleh   orang   lain,   antusiasme   mereka   cepat menghilang.

7.Shaper / Pembentuk
Karakter: Para Pembentuk adalah orang-orang yang sangat termotivasi dan memiliki energi besar dan memerlukan pencapaian.  Biasanya mereka bersifar ekstrovert agresif dan memiliki dorongan kuat.      Para Pembentuk senang menantang orang lain dan keinginan mereka adalah memenangkan tantangan tersebut.      Keras kepala dan tegas, mereka cenderung menunjukkan respon emosional    yang    kuat   pada    segala   bentuk    kekecewaan  atau frustasi.   Para Pembentuk sangat pemaksa dan senang berdebat dan mungkin kurang memiliki sensitifitas antar personal.  Peran mereka adalah peran yang paling kompetitif. 
8. Team worker / Pekerja
Karakter: Para Pekerja Tim adalah anggota tim yang paling mendukung. Mereka bersifat lembut, mudah bersosialisasi dan perhatian pada orang lain. Mereka memiliki kapasitas besar untuk   fleksibilitas   dan   beradaptasi   pada   berbagai   situasi   dan   berbagai   orang. Para Pekerja Tim cerdik dan diplomatis.         Mereka adalah pendengar yang baik dan umumnya populer di kalangan anggota kelompok. Mereka bekerja dengan sensitifitas, tapi tetap tegar dalam situasi sulit.  

9. Specialist 
Karakter :Spesialis   adalah   orang-orang   berdedikasi  yang   bangga   akan   kemampuan   teknis   dan pengetahuan   khususnya.  Prioritas   mereka   terpusat   pada   mempertahankan   standar profesional   dan   memperluas   dan   mempertahankan   bidang   mereka   sendiri. Meskipun mereka   menunjukkan   kebanggaan   besar   akan  bidang   keahlian   mereka,   mereka   tidak terlalu   tertarik   pada   orang   lain. Pada   akhirnya,   Spesialis   menjadi   ahli   dengan   terus berkomitmen   di   garis   depan.      

Identifikasi peran anda dan teman dalam tim anda berdasarkan karakteristik diatas !!!!



Posted by : Zukfikar
Edited by : Selly Wijayanti
Session : Tugas

Pengembangan tim kerja

Jurnal Pertemuan 10, 21 Juni 2012


Baik di dalam kelas maupun di tempat kerja, butuh waktu untuk membuat tim bersatu. Ada   proses   pengembangan   alami   yang   harus  dilalui   oleh   tiap   tim. Memperhatikan evolusi    (perubahan)     ini  berguna    sehingga   sebagai    anggota    tim   kita     bisa mempersiapkan diri untuk bekerja dengan efektif dalam tim tersebut.


Tahap Satu: Forming / Pembentukan 

Ini   adalah   tahap   untuk   mengenal   satu   sama   lain   dan   untuk   membentuk   komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Situasi intinya adalah situasi yang tidak aman dan berhati-hati, dengan menunjukkan sikap aktif dan pasif, misalnya sikap aktif terlihat saat mencari peran dalam kelompok. Penghargaan terhadap peran ini yang   dilakukan   oleh   anggota   lain   dalam   kelompok   tersebut   dikenali   dari   kehadiran seseorang   dan   penerimaan   terhadapnya   dalam   kelompok   itu.     Tahap   ini   mencakup pengujian untuk mengetahui batasan perilaku interpersonal (antar anggota kelompok) dan batasan perilaku terhadap tugas yang dihadapi.
Tahap Dua: Storming stage / Tahap Curah Gagasan

Setelah     tim   bekerja   bersama      selama    beberapa     waktu,    kelompok     tersebut   akan meninggalkan   tahap   pembentukan   dan   memasuki   tahap   Curah   Gagasan.Ini   adalah tahap     yang   sulit  dilalui  oleh   kelompok tersebut,  tapi  penting  bagi  kesehatan pengembangan kelompok. 
Tahap Curah Gagasan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Para anggota kelompok mulai menunjukkan gaya aslinya, Ketidak-sabaran yang    terus   meningkat     akan   muncul    ke   permukaan  akibat sedikitnya kemajuan yang dicapai ,Para   anggota   akan   saling   masuk        ke   daerah   anggota    lain,   dan  hal  ini   akan mengganggu, Akan       muncul     ketidak-sepakatan      umum     tentang    proses,    tugas   dan   tujuan keseluruhan tim tersebut.

Tahap Tiga: Norming / Penormaan
Saat     anggota     kelompok      mengetahui       perbedaan-perbedaan         mereka     dan    telah mengatasinya,       mereka    maju    ke  tahap    pembentuan      norma,    tahap   dimana    mereka bertanya, “Hei, apa yang akan kita lakukan untuk menyelesaikan tugas kita?”  Setelah melewati   kesopanan   dan   kegugupan   tahap  Pembentukan   dan   mengatasi   masalah   di tahap Curah Gagasan, tim akan menginginkan pengkajian ulang tentang kemajuan dan fungsi yang mereka kerjakan. Karena anggota tim telah belajar  mengatasi perbedaan diantara    mereka     dan   konflik  emosional    sudah    diredam,    mereka    akan    punya   lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada tujuan mereka. Para anggota kelompok mencari konsensus. Penggabungan pendapat dan masukan dari tiap individu mulai terjadi.     Akhirnya, perbedaan-perbedaan antar individu diterima dan aturan baru untuk bekerja mulai disusun.
Tahap Norming / Penormaan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Aturan   dasar   dan   prosedur   formal   yang   kemungkinan   terlewatkan   di   awal sekarang mulai dianggap lebih serius. Tim tersebut akan menginginkan lebih banyak pembahasan tentang hal-hal ini, waktu yang digunakan untuk memunculkan ide akan lebih sedikit, dan Lebih banyak dihabiskan untuk pengambilan keputusan Para anggota akan ingin membatasi agenda item-item yang harus difokuskan dengan topik-topik spesifik Sub kelompok mungkin dibentuk untuk maju lebih cepat, Konflik-konflik dimunculkan dan dipecahkan

Tahap Empat: Performing / Bekerja—Tahap Aksi
Pembentukan,   Curah   gagasan,   Penormaan   dan   kemudian   Bekerja,   tahap   akhir   dalam pengembangan   tim.       Tim   yang   bekerja   adalah   tim   unit   yang   sangat   efektif   dalam memecahkan        masalah,    yang    bisa  meraih   solusi   dengan    cepat   dan   bahkan    bisa mendahului memecahkan isu-isu sebelum berubah menjadi masalah. 
Tahap     ini  hanya  bisa  dimulai   ketika   kelompok    sudah    merasa    dan  berpikir   bahwa beberapa hal bisa diprediksikan, bahwa aturan hubungan antar anggota kelompok telah disetujui   dan   bahwa   kelompok   tersebut   tidak   perlu   menegosiasikan   apa   yang   sudah dibangun.

Sebuah tim dalam tahap bekerja akan:
     • Bersikap   produktif:   tugas-tugas   akan   diselesaikan,   dan   tim   akan   mencari
         lebih banyak hal untuk dilakukan
     • Bersikap proaktif, dan tidak selalu menunggu arahan dari pihak manajemen
     • Menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dan menghargai perselisihan pribadi.
     • Mendorong pelajaran dan perkembangan personal
     • Peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim

Perkembangan melalui keempat  tahap   itu  terjadi  dengan jangka  waktu  yang  berbeda untuk   tim   yang   berbeda   dan   bisa   terjadi   sangat   cepat   atau   sangat   lambat. Ada   tim yang tidak mengalami kemajuan, apalagi saat terjadi pergantian personel.

Durasi dan intensitas tahap-tahap ini bervariasi dari satu tim ke tim lainnya. Mungkin membutuhkan waktu   bulanan    bagi   sebuah    tim   untuk   mencapai     tahap    bekerja, sementara tim lainnya hanya butuh waktu beberapa minggu saja. Dengan mengetahui bahwa hal ini adalah hal yang wajar untuk dilalui oleh tim, maka akan membantu tim kita   dalam   memahami   dan   mengantisipasi  proses   tersebut,   dan   mengambil   tindakan untuk membangun hubungan kerja yang lebih produktif.
Komunikasi      yang   baik   adalah   komponen  yang       bisa  membantu      tim   melaju   menuju keberhasilan penyelesaian proyek tim.Rekan setim harus sering ditemui dan terlibat dalam komunikasi terbuka. Norma-norma (aturan dasar tim tersebut) harus dibangun sejak awal dan kemudian dikaji ulang dan diperbaiki pada saat-saat tertentu.  Buatlah pembedaan kerja tiap individu untuk tim dengan membuat usaha untuk menggunakan bakat unik tiap anggota tim yang berbeda-beda. 
Memahami apa yang diharapkan dan diikuti   dengan    menjadi     bisa  diandalkan.     Kegagalan      seorang    anggota     tim  untuk melaksanakan tugasnya dan memainkan perannya sering kali menjatuhkan tim tersebut karena anggota     tim   yang    lain  kadang     mengabaikan      tugasnya     untuk    menutupi kegagalannya. Disisi  lain,   pengorbanan      pribadi    untuk    tim   akan    dikenali    dan menghasilkan kepercayaan dan dukungan jika dibutuhkan


Posted by : Zulfikar
Session : Jurnal Mingguan 10