Selasa, 20 Maret 2012

value kepemimpinan


Tak dapat dipungkiri bahwa banyak perusahaan yang berusaha untuk mempertahankan pemimpin besarnya karena ketakutan akan kosongnya posisi kepemimpinan yang dianggap ideal. Padahal pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang mampu meninggalkan warisan penting, bukan dalam bentuk kondisi perusahaan yang sukses besar, nilai saham meroket, strategi ampuh, atau hal lain yang sifatnya sementara, namun warisan seorang pemimpin yang sesungguhnya adalah values yang dihayati dan menjadi pedoman bagi penerusnya dalam melanjutkan dan mensukseskan organisasi. Banyak yang terjadi selama ini justru pemimpin banyak meninggalkan personal value terkait dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan di perusahaan tersebut, sehingga akan musnah seiring dengan musnahnya/ hilangnya pimpinan tersebut.
Value (nilai dasar) sebagai bagian dari budaya perusahaan yang dipegang teguh dan diyakini oleh semua karyawan kemudian teraplikasi dalam perilaku mereka dan akan menjadi tulang punggung keberlangsungan perusahaan. Perusahaan memang membutuhkan strategi, kepemimpinan yang tangguh, sistem yang rapi, serta orang yang terampil menjalankan bisnis, namun kesemuanya itu harus direkatkan dalam bingkai yang sama berupa landasan nilai budaya yang sama. Hal ini akan menjadi alat yang ampuh dalam memenangkan hati karyawan sebagai motor jalannya operasional perusahaan.
BUILDING CULTURE 
Budaya perusahaan sesungguhnya mencakup dua elemen dasar yaitu nilai-nilai (shared values) dan perilaku (common behaviour). Shared values adalah nilai yang diyakini bersama dan sebagai pedoman utama bagi setiap karyawan, cenderung tidak nampak  dan hanya bisa dirasakan oleh orang-orang dalam yang menjadi pondasi dari budaya perusahaan. Common behaviour adalah panduan praktis karyawan dalam mengimplementasikan nilai yang diyakini sekaligus mencakup sanksi bagi yang melanggar maupun reward bagi yang melakukannya. Berbeda dengan value, hal ini sangat terlihat khususnya oleh pelanggan. Jika diibaratkan gunung es, shared value adalah bagian dasar gunung yang tertutup air laut, sedangkan common behaviour adalah puncak gunung yang tampak di permukaan air laut. Nilai budaya perusahaan memerlukan rumusan yang sederhana agar mudah dicerna, sehingga bukan hanya menjadi kata-kata yang indah tanpa makna, mudah dihapal dan dipahami oleh seluruh karyawan. Tidak hanya itu, nilai budaya perusahaan juga harus memberikan direction dan motivation, bagaimana hal yang benar dan salah, yang harus dilakukan atau tidak, yang harus didorong dan diprioritaskan dan mana yang tidak, serta harus menjadi energi yang tidak pernah berhenti memotivasi karyawan dalam menjalankan aktivitasnya.
LEADERS AS “VALUE BUILDER” 
Seluruh pimpinan adalah value builder. Ketika nilai budaya itu belum ada, maka tugas pemimpin adalah membangunnya, selanjutnya menanamkan nilai-nilai tersebut kepada seluruh karyawan, dan menegakkan nilai tersebut agar terus hidup, lestari, dan berkembang seiring dengan berkembangnya perusahaan. Pemimpin telah mentuntaskan tugasnya saat ia mampu mentransformasikan penerusnya menjadi pemimpin-pemimpin baru yang memiliki nilai luhur (values) yang ditanamkan oleh pimpinan, bukan personal value namun lebih kepada corporate values yang selalu hidup bersama perusahaan bahkan sampai dengan seratus tahun kedepan. Corporate value yang mengakar kuat akan mempengaruhi setiap karyawan baru, melalui interaksinya dalam aktivitas sehari-hari, karyawan akan mengalami transformasi diri perlahan, sehingga tanpa kehadirannya, pemimpin telah mentransformasikan karyawan tersebut agar memiliki nilai yang ada dalam corporate values.
BUILDING STRONG CULTURE 
Corporate culture yang “bagus” bagi suatu perusahaan belum tentu “bagus” pula di perusahaan lain. Budaya perusahaan harus mampu menjawab tantangan bisnis internal dan eksternal perusahaan, dan karena setiap perusahaan memiliki tantangan yang berbeda, maka masing-masing harus bisa merumuskan budaya yang paling sesuai dengan perusahaannya. Tantangan eksternal bisa merupakan tantangan makro yang dihadapi (teknologi, ekonomi, politik, sosial, budaya, market), kompetisi, dan perubahan perilaku konsumen. Sedangkan faktor internal terkait dengan visi misi perusahaan dan strategi bisnis umum perusahaan. Hal ini yang menyebabkan bahwa perumusan nilai perusahaan mengacu pada konteks bisnis yang melingkupi perusahaan. Yang terpenting adalah budaya perusahaan harus benar-benar diimplementasikasn secara konsisten, tidak sekedar dirumuskan sebagai pemanis, namun dapat dipegang teguh sebagai acuan perilaku karyawan, dan terinternalisasi secara kuat dalam perusahaan. Sehingga tugas besar perusahaan adalah bukan sekedar merumuskan “good culture” namun juga menjadikannya sebagai “strong culture”.
Nilai budaya bukan hanya berupa konsep namun juga terwujud dalam keseharian perusahaan. Benar adanya istilah“Customer is king”, kita harus bisa memahami karakteristik konsumen, namun sebelumnya dan juga penting adalah bagaimana kita mampu menggarap orang-orang yang ada, sebagai asset penting dan ampuh dalam menjawab tantangan global saat ini, yang pengelolaannya harus direkatkan dalam bingkai yang sama berupa landasan nilai budaya yang sama. Dalam hal ini peran pemimpin sangatlah besar dalam menanamkan nilai budaya bagi perusahaannya, menjadikan value tersebut mampu dihayati dan menjadi pedoman bagi penerusnya dalam melanjutkan dan mensukseskan organisasi. Warisan luhur ini akan selalu hidup bersama perusahaan bahkan sampai dengan seratus tahun kedepan.
 Leaders must be able to make the values alive”. Pemimpin harus bisa menjadikan nilai perusahaan hidup dalam aktivitas perusahaan.
 

posted by : Selly Wijayanti
session : Artikel mingguan 1
At : 20 Maret 2012, 20:51 WIB. 

11 komentar:

  1. Dalam kenyataannya organisasi sering terjadi stagnan yang disebabkan ke-engganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan di anggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.

    BalasHapus
  2. nilai kepemimpinan didapat dari perilaku pemimpin yang dinilai oleh karyawan,karena sesuatu yang baik menurut kita belum tentu baik bagi orang lain, begitu juga dalam kepemimpinan. nilai kepemimpinan yang baik itu apabila suatu pemimpin itu memiliki sikap tegas dan demokrasi. pemimpin yang mau berinteraksi langsung kepada karyawannya seperti terlihat pada gambar yang anak panahnya memiliki 2 mata panah dan memiliki hubungan timbal balik, kemudian sikap itu harus kita terapkan secara baik kepada karyawan.sehingga,ketika pemimpin itu tidak lagi memimpin perusahaan itu maka sudah ada penggantinya. karena semua pemimpin yang baik pasti tergantikan. yang tak tergantikan hanyalah nilai kepemimpinanya.
    dari nilai kepemimpinan itu akan berubah menjadi budaya perusahaan apabila dilakukan secara terus menerus dan tetap dipandang/dilakukan dengan baik oleh karyawan. karena budaya itu merupakan kebiasaan yang berulang-ulang.
    agar budaya perusahaan itu melekat dalam jiwa karyawan itu maka perlunya motivasi dan perbuatan yang mengarah terhadap perubahan yang lebih baik bagi perusahaan dan karyawan.

    BalasHapus
  3. Nama : Arief Purnomo
    NIM : 3201105013

    Nilai dasar kepemimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan haruslah di pegang teguh oleh semua pihak yg terkait di dalam organisasi atau perusahaan tersebut, demi terwujudnya rencana di dalam suatu organisasi atau perusahaan tersebut. Maing-masing pemimpin memiliki sifat yg berbeda, dengan strategi manajemen yg berbeda pula, oleh karena itu, semua pihak yg terlibat di dalam organisasi atau perusahaan tersebut harus turut andil dalam pelaksanaan strategi tersebut.

    BalasHapus
  4. Nama : Lyly Yuliane
    NIM : 3201105106

    Menurut saya, apabila nilai dasar budaya kepemimpinan dalam suatu organisasi memberikan dampak yang positif bagi kelancaran beraktivitas dalam organisasi tersebut bukanlah menjadi sebuah masalah, tetapi apabila budaya kepemimpinan tersebut memberikan dampak negatif terhadap kelancaran aktivitas maka setidaknya dilakukan perubahan-perubahan agar budaya yang berdampak negatif tersebut dapat dihindari.Dengan adanya faktor ekstern yang juga mempengaruhi nilai dasar kepemimpinan, maka dengan adanya motivasi dan inovasi akan dapat merubah suatu organisai untuk terpacu melakukan hal yang lebih baik lagi dari hal yang telah dilakukan sebelumnya.

    BalasHapus
  5. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja". seseorang yg sudah mempunyai jiwa pemimpin pasti akan bisa mempipin dengan baik tetapi harus juga disertai dengan pengalamannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. nama : devi ai heryani
      nim : 3201105026
      kepemimpinan dalam suatu organisasi sangat penting untuk tewujudnya tujuan suatu perusahaan atau kelompok organisasi. pemimpin harus dapat membawa efek positif dalam kepemimpinannya.

      Hapus
  6. NIM : 3201105101

    "VALUE KEPEMIMPINAN"
    Suatu Organisasi adanya suatu bentuk kemimpinan untuk mencapai tujuan tertentu. Dimana seseorang dangan kekuasaannya mampu mengugah atau mempengaruhi pengikutnya / bawahannya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Kepemimpinan dikatakan baik atau efektif jika kedua belah pihak dapat terjalin hubungan kerjasama dan timbal balik yang baik dan berdampak positif untuk organisasi tersebut.

    BalasHapus
  7. NIM : 3201105093

    Kepemimpinan yang baik adanya komunikasi antar anggota. dimana harus ada 1 orang yang memimpin dan mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati.

    BalasHapus
  8. ratna novita sari25 Mei 2012 pukul 08.43

    ratna novita sari
    3201105098
    untuk menjadi seorang pemimpin itu tidaklah mudah, diperlukan berbagai nilai nilai dasar agar bisa memimpin banyak orang. nilai nilai tersebut seperti bijaksana, agar org yg kita pimpin merasa bahwa mereka mendapat keadilan. kemudian jujur juga sangat penting, krna dengan jujur maka orang yg kita pimpin akan slalu percaya drngan kita.

    BalasHapus
  9. NAMA :NONY IMAN SARI
    NIM :3201105118

    Pemimpin adalah seseorang yang sangat penting bagi sebuah perusahaan guna tercapainya suatu hubungan baik bagi kelancaran suatu organisasi yang di capai.Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat memberikan suatu contoh teladan bagi bawahannya,pemimpin adalah suatu petunjuk untuk memberikan suatu ide atau saran bagi bawahan yang dilaksanakan secara musyawarah dan rapat penting guna mencapai suatu tujuan.

    BalasHapus
  10. Nama : Fedrik Romansa
    NIM : 3201105082

    Dasar (value) kepemimpinan berasal dari pemimpin yang bagus pula. Dari dasar kepemimpinan inilah yang nantinya akan "menular" kepada setiap anggota-anggota yang ada di perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan tidak perlu takut jika kehilangan pemimpin/pimpinan besar mereka.

    BalasHapus