Rabu, 04 Juli 2012

Langkah-langkah dasar pemecahan masalah.

Jurnal  pertemuan tgl 5/07/2012


Ada berbagai pola pemecahan masalah yang bisa digunakan. Salah satu dari yang paling sering   digunakan    terdiri dari  serangkaian langkah, yang mencakup pengenalan masalah, mencari pilihan dan    melaksanakan    kemungkinan solusi. Adalah   bermanfaat   melihat   pemecahan   masalah   sebagai   sebuah   siklus   karena, kadang-kadang, sebuah  masalah membutuhkan beberapa usaha untuk memecahkannya, atau masalahnya berubah.

Seperti yang disampaikan diatas , proses pemecahan masalah  terdiri dari empat langkah utama:
     1.    Pencarian fakta
     2.    Pencarian ide/Pemunculan alternatif solusi 
     3.    Pencarian solusi/Evaluasi
     4.    Penerapan dan tindak lanjut solusi

Pencarian fakta

Pencarian fakta melibatkan pengumpulan semua fakta dan informasi yang terkait dengan  masalah  yang    diteliti  dan dijelaskannya sejelas  mungkin. Tahap ini merupakan komponen yang sangat penting dalam siklus pemecahan masalah yang memiliki serangkaian masalah sendiri serta peluang  untuk meningkatkan  kekonstruktifan proses pemecahan masalah.

Fakta adalah potongan informasi tentang dunia yang bisa secara bebas diverifikasi oleh   metode   penelitian   yang   diterima   secara   umum   sebagai   informasi   yang   bisa dipercaya dan bisa dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan.

Dalam  beberapa kasus, pertanyaan-pertanyaan  faktual   bisa   dijawab     dengan kepastian   mutlak.   Meskipun beberapa ketidakpastian   ini   bisa   dikurangi   melalui usaha pencarian fakta mutu tinggi, seringkali ada sejumlah ketidakpastian lain yang tidak   bisa   dihilangkan   oleh   analisis   sebanyak   apapun.   Jika   demikian,   keputusan harus diambil dan masalah dipecahkan berdasarkan informasi yang tidak lengkap.

Ini berarti bahwa pihak-pihak pengambil keputusan tidak akan tahu pasti apa yang akan terjadi jika mereka mengambil keputusan tertentu. Tujuan     usaha    pencarian    fakta   adalah    untuk    memasukkan       sebanyak      mungkin informasi yang bisa dipertanggung jawabkan ke dalam proses pemecahan masalah. Jika langkah ini ditinggalkan, masalah itu akan jadi semakin sulit dipecahkan.

Pencarian ide

Di    tahap     ini,  intinya   adalah     memunculkan        sebanyak      mungkin      ide.   Cara melakukannya bervariasi mulai dari menanyakan pendapat orang lain, melalui alat kreatifitas terprogram seperti teknik berpikir lateral (teknik berpikir menyimpang) dan curah gagasan.

Tiap anggota kelompok harus mengungkapkan semua idenya untuk memecahkan masalah.   Setelah   curah   gagasan,   kelompok   tersebut   bisa   menggabungkan   atau menindak   lanjuti   ide   manapun.   Kemudian,   anggota   kelompok   bisa   memilih   ide terbaik   untuk   pemecahan   masalah   untuk   diteliti   lebih   lanjut.   Sisi   baik   dan   buruk tiap ide harus di teliti.

 ...Curah gagasan berarti memunculkan sebanyak mungkin ide yang radikal dan berguna.

Curah   gagasan   adalah   perangkat   yang   terkenal   dan berguna       yang     bisa   digunakan      untuk     menciptakan solusi      yang     sangat      kreatif     untuk     memecahkan masalah.

Jangan     mengevaluasi/menilai        ide   di  tahap   ini,  berkonsentrasilah      hanya    pada memunculkan sebanyak mungkin ide. Ide yang buruk biasanya memacu munculnya ide yang bagus.

Pencarian solusi/Evaluasi

Pencarian solusi memiliki dua bagian; Memutuskan sebuah solusi dan Mengerjakan solusi tersebut.

Memutuskan sebuah solusi yang tampak bisa memecahkan masalah dengan cara terbaik melibatkan pemikiran atau pertimbangan tentang semua kemungkinan hasil solusi   tersebut.   
Mengerjakan   solusi   berarti   menemukan   dengan   jelas   bagaimana cara melakukan solusi tersebut.

Hasil dari solusi juga sangat penting. Jika solusi itu memecahkan masalah dan tidak menciptakan masalah baru, proses pemecahan masalah selesai. Jika solusi itu tidak memecahkan         masalah     atau    malah    menyebabkan        masalah     baru,    kita  harus memutuskan   apakah   solusi   itu   perlu   diubah  atau   tidak.   Jika   solusi   yang   dipakai tidak berhasil, kita harus mencari tahu kenapa, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut :
          1. Apakah masalahnya didefinisikan dengan tepat?
          2. Adakah ide yang lebih baik yang terlewatkan?
          3. Apakah   solusi   itu   menyebabkan   sejumlah   hasil   yang   tidak   diduga   atau diinginkan?
          4. Apakah solusi itu dijalankan dengan benar?

Jika solusi tidak berhasil, pemecah masalah harus mengulangi proses itu dari awal lagi. Memang tampak melelahkan karena ada banyak masalah. Namun, orang yang memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik akan memandang masalah dengan percaya diri. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah memerlukan latihan.

Kadang   kadang   bahkan   keputusan   yang   baik   untuk   memecahkan   masalah   tidak berjalan. Inilah sebabnya evaluasi merupakan langkah penting dalam memecahkan masalah.
Di tahap ini, kita harus menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
            a.   Apakah keputusan itu memecahkan masalah? Jika tidak, kenapa?
            b.  Apakah keputusan itu menimbulkan masalah baru?  Jika ya, apa saja?
            c.   Langkah apa saja yang harus diambil sekarang untuk memecahkan masalah yang baru ini?

Sangat     penting    untuk   merencanakan       tindakan    yang    akan   diambil.   Orang    bisa menghindari menciptakan masalah dengan merencanakan tindakan mereka untuk memecahkan masalah dengan hati-hati.

Penerapan dan tindak lanjut solusi

Setelah   kita   memilih   kemungkinan   solusi,   kita   sudah   siap   untuk   menerapkannya kedalam tindakan. Kita akan memerlukan energi dan motivasi untuk melakukan ini karena penerapan solusi membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit. (Jika solusi   tersebut   mudah   ditemukan   dan   dilakukan,   pasti   sudah   kita   lakukan   tanpa berlama-lama   membahasnya.)   Kita   bisa  mempersiapkan   diri   untuk   menerapkan solusi   dengan     merencanakan       kapan    dan   bagaimana      kita  akan   melakukannya, apakah kita membicarakannya dengan orang lain atau tidak, dan hadiah apa yang kita berikan pada diri sendiri setelah melakukannya.

Bagian proses ini adalah saat kita menuliskan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Sekarang   setelah   kita   memiliki   solusi   (atau   beberapa   solusi)   yang   potensial   kita harus   memutuskan   bagaimana   kita   akan  mewujudkan   solusi   tersebut.   Ini   akan melibatkan orang-orang yang melakukan berbagai hal dalam berbagai waktu dan kesempatan  di   masa   depan  dan   kemudian  mengkonfirmasi  bahwa   mereka   sudah melakukannya sesuai rencana.



Posted by : Zulfikar
Edited by : Selly Wijayanti
Session : Jurnal Mingguan 12

Rabu, 27 Juni 2012

Fungsi Peran dalam Tim

jurnal Pertemuan 28/06/2012

Peran tim membantu kita melihat rentang isu-isu penting yang dihadapi oleh tim yang efektif.   Kita   semua   cenderung   kuat   sebagai   individu   di   beberapa   peran   dan   kurang mampu di beberapa peran lain. Tidak ada peran tim yang lebih baik atau lebih penting dari peran lain. Masalahnya adalah apakah tim mendapatkan input dari sejumlah besar peran     yang    ada,   dan   apakah     profil  umum     tim   sesuai   dengan     kebutuhan     untuk mengerjakan tugas tersebut, atau tidak. 

Tim terbaik tersusun dari orang-orang yang memiliki berbagai peran dalam tim. Peran tim   adalah   salah   satu   aspek   keberagaman  tim   yang   melengkapi   keberagaman   lain seperti gender, budaya dan bahasa. Ada penelitian penting yang mengkonfirmasi bahwa tim    heterogen      atau    beragam     yang     diatur   dengan     baik    dan    menerima      serta memanfaatkan keberagaman jauh lebih baik dari tim yang homogen.  

Peran tim sebagiamana definisi Dr Meredith Belbin adalah:
 “Kecenderungan   untuk   bersikap,   berkontribusi,   dan   saling   terkait   dengan   orang   lain
dengan cara tertentu.”

Nilai teori peran tim ada dalam kemampuannya untuk memungkinkan seorang individu atau sebuah tim mengambil keuntungan dari pengetahuan diri dan menyesuaikan diri dengan tuntutan yang dibuat oleh situasi eksternal.

Jumlah ideal untuk tim manajemen bervariasi sesuai situasi yang membutuhkannya. Meskipun, jika  kita   menyimpulkan dari  klasifikasi   peran    tim   Belbin, kita  akan mendapatkan tujuh tim.  Ketujuh peran tersebut adalah:

• Plant

Fungsi   utama   adalah   untuk   menghasilkan  proposal   baru   dan   memecahkan   masalah yang  kompleks. sering   dibutuhkan   di   tahap   awal   sebuah   proyek   atau   saat   proyek tersebut  mandeg.    Biasanya     menegaskan      bahwa      dirinya    adalah    pendiri    sebuah perusahaan  atau  sebagai    pemilik   ide  awal  sebuah     produk.    Terlalu   banyak    di  satu perusahaan   bisa   tidak   produktif,   karena  mereka   cenderung   menghabiskan   waktunya untuk memaksakan ide mereka sendiri dan melibatkan yang lainnya dalam perselisihan.

• Coordinator

Ditempatkan   dengan   tepat   jika   diminta   bertanggung   jawab   di   dalam   tim   yang   terdiri
dari orang-orang dengan keberagaman kemampuan dan karakteristik personal. Kinerja mereka 
lebih baik dalam menangani rekan kerja yang berkedudukan sama atau hampir sama   dibanding   
saat   menangani   bawahan.   Moto   mereka   biasanya ‘konsultasi   dengan kendali’dan  mereka  
biasanya  meyakini penanganan  masalah  dengan  tenang. Dalam situasi   yang   sama, cenderung   berselisih  dengan   penggagas   karena   gaya   manajemen mereka yang bertolak belakang.

• Monitor evaluator

Paling   cocok   ditempatkan   untuk   menganalisa   masalah   dan   mengevaluasi   ide-ide   dan saran-saran.   Mereka   sangat   ahli   dalam      mempertimbangkan   pro   dan   kontra   sebuah pilihan. Bagi banyak orang luar, mungkin tampak sebagai orang yang kering/tidak bisa diajak   bercanda,   membosankan   atau   bahkan   terlalu   kritis.   Sejumlah   orang   mungkin heran bagaimana dia bisa menjadi manajer. Namun, banyak Pengevaluasi Pengawasan yang    menempati      posisi   strategis   dan   berada    di  jajaran   tinggi  perusahaan. Dalam sejumlah pekerjaan, keberhasilan dan kegagalan kadang ditentukan oleh satu pilihan. Ini adalah teritori ideal bagi Pengevaluasi Pengawasan; bagi orang yang tidak pernah salah yang selalu menang pada akhirnya. 

• Implementer 

Berguna bagi sebuah organisasi karena kebertanggung jawaban dan kapasitas mereka untuk penerapan.       Mereka berhasil karena efisien dan memiliki pemikiran tentang apa yang bisa dicapai dan apa yang relevan. Dikatakan bahwa banyak eksekutif yang hanya melakukan apa yang ingin dia lakukan dan menolak tugas yang tidak menyenangkan mereka. Pelaksana yang baik sering melaju ke posisi manajemen tingkat tinggi dengan bantuan dari kemampuan organisasi dan kompetensi dalam melaksanakan tugas yang diperlukan. 

• Completer finisher

Biasanya tidak bisa dikalahkan jika tugas yang ada membutuhkan konsentrasi tertutup dan   tingkat  akurasi   tinggi.  Mereka   menimbulkan   perasaan   mendesak   dalam   tim   dan sangat   bagus   dalam   hal  menepati   jadwal.  Dalam   manajemen,   mereka   meyelesaikan sesuatu dengan standar tinggi yang membuat mereka dikagumi, dan dengan perhatian mereka pada ketepatan presisi, perhatian pada detail dan dengan teratur.


• Resource investigator

Pencari      Sumberdaya       pintar    mengeksplorasi       dan    melaporkan      kembali     ide-ide,
perkembangan, atau sumber daya di luar kelompok. Mereka adalah orang yang secara alami   diciptakan   untuk   membangun   kontak  eksternal   dan   untuk   melakukan   negosiasi apapun. Mereka   memiliki   kemampuan   untuk   berpikir   sambil   berjalan   dan   menggali informasi dari orang lain.

• Shaper

Para     Pembentuk      umumnya        bisa   dijadikan    manajer     yang    baik    karena    mereka menghasilkan   tindakan   dibawah  tekanan.   Mereka  bisa   memunculkan  semangat   dalam tim dan sangat berguna bagi kelompok dimana komplikasi politis memperlambat segala sesuatu;   para   Pembentuk   bisa   dikatakan   besar   dari   masalah-masalah   seperti   ini   dan akan maju terus tanpa pikir panjang.           Mereka sangat cocok untuk membuat perubahan yang    penting    dan   tidak   segan   mengambil      keputusan     yang    tidak  disukai.    Seperti namanya,       mereka    mencoba      memberi     sebuah   bentuk     atau   pola   pada   diskusi   atau kegiatan   kelompok.       Mereka   mungkin   adalah   anggota   tim   yang   paling   efektif   dalam memastikan adanya kegiatan positif.
  

• Team worker

Peran Pekerja Tim adalah untuk mencegah masalah interpersonal muncul di dalam tim, sehingga      memungkinkan   semua    anggota     tim   untuk    berkontribusi    dengan     efektif. Karena      tidak   menyukai      pergesekan,      mereka     akan    melakukan      apa    saja   untuk menghindarinya.        Sangat   umum   Pekerja   Tim   menjadi   manajer   senior,   terutama   jika garis manajemennya di dominasi oleh Pembentuk.  Ini akan menciptakan iklim dimana kecerdikan  dan  kemamuan   diplomasi    Pekerja   Tim   menjadi    aset   nyata,   khususnya dibawah   rezim   manajerial   yang   menyebabkan   konflik   mudah   mencuat   atau   ditekan diam-diam. Para   Pekerja   Tim   yang   menjadi   Manajer   dianggap   tidak   berbahaya   bagi seorang pun dan dengan demikian paling diterima dan disukai orang. Para Pekerja Tim memiliki efek lubrikasi (pelumas) pada tim. Moral tim menjadi lebih baik dan orang- orang tampaknya bekerja sama dengan lebih baik saat ada mereka. 

• Specialist

Para Spesialis memiliki bagian yang tidak bisa dihilangkan di dalam tim, karena mereka menyediakan kemampuan yang sulit di dapat yang menjadi dasar produksi barang atau jasa   perusahaan     tersebut.  Sebagai    manajer,   mereka    mendapatkan      dukungan    baik sukarela maupun terpaksa karena mereka mengetahui bidang mereka jauh lebih baik dibanding     siapapun     dan   biasanya     dipanggil   untuk    membuat      keputusan     yang berdasarkan pengalaman matang. 

Sebenarnya,   jika   kita   bisa   mengaturnya,  kita   bisa   membuat   tim   dengan   orang   yang lebih sedikit, karena satu orang bisa memegang dua peran (atau bahkan tiga peran). Meskipun tujuan utama adalah bahwa semua fungsi harus diisi oleh seseorang. Sebagai catatan bahwa fungsi tidak termasuk dalam ‘leader’. Tim perlu seorang  leader, tetapi tidak   berarti   (karena   dalam   praktek   sering  terjadi)   membatalkan   semua   tujuh   fungsi kepada   satu   orang.   Itu   merupakan   peniadaan  tim   kerja   yang   benar.   Sebagian   besar peran   kepemimpinan   adalah   meyakinkan   bahwa   semua   fungsi   yang   diperlukan   akan dilatih   secara   baik,   dan   mengajak   mereka   bersama-sama,   maka   tim   akan   berfungsi dengan benar karena satu unit.




Posted by : Zulfikar
Edited by : Selly Wijayanti
Session : Jurnal Mingguan 11

Jumat, 22 Juni 2012

DON'T JUDGE THE BOOK BY ITS COVER :)

Susan Boyle - Britains Got Talent 2009
ini video yang dibilang Bu Elsa Sari
silahkan ditonton :)
DON'T JUDGE THE BOOK BY ITS COVER :)



Posted by : Selly Wijayanti
Session : Artikel Mingguan (video for this time)
Source : Youtube account

GAJAH DAN 7 ORANG BUTA

 Ini adalah cerita tentang orang yang sering berbeda pendapat :)


Dahulu kala, terdapatlah seorang raja yang mengalami kerepotan dengan para menterinya. Mereka terlalu banyak berbantah sehingga nyaris tak satupun keputusan dapat diambil. Para menteri itu mengikuti tradisi politik kuno, masing-masing menyatakan bahwa dirinyalah yang paling benar dan yang lainnya salah. Meskipun demikian, ketika sang raja yang penuh kuasa menggelar perayaan festival umum, mereka semua bisa sepakat untuk cuti bersama.

Festival yang luar bisa itu digelar di sebuah stadion besar. Ada nyanyian dan tarian, akrobat, badut, musik dan banyak lagi. Dan di puncak acara, di kerumunan banyak orang, dengan para menteri yang tentunya menempati tempat duduk terbaik, sang raja menuntun sendiri gajah ke tengah arena. Di belakang gajah itu berjalanlah tujuh orang buta yang telah diketahui oleh umum sebagai orang-orang yang buta sejak lahir.

Sang raja meraih tangan orang buta pertama, menuntunnya untuk meraba belalai gajah itu dan memberitahunya bahwa itulah gajah. Raja lalu membantu orang buta kedua untuk meraba gading sang gajah, orang buta ketiga meraba kupingnya, yang keempat meraba kepalanya, yang kelima meraba badannya, yang keenam meraba kaki, dan yang ketujuh meraba ekornya, lalu menyatakan kepada masing-masing orang buta bahwa itulah yang dinamakan gajah.

Lalu raja kembali kepada si buta pertama dan memintanya untuk menyebutkan dengan lantang seperti apakah gajah itu.

"menurut pertimbangan dan pendapat saya yang ahli ini," kata si buta pertama, yang meraba belalai gajah, "saya nyatakan dengan keyakinan penuh bahwa 'seekor gajah' adalah sejenis ular, marga python asiaticus."

"Sungguh omong kosong," seru si buta kedua yang meraba gading gajah. "Seekor 'gajah' terlalu keras untuk dianggap sebagai seeokr ular. Fakta sebenarnya, dan daya tak pernah salah, gajah itu seperti bajak petani."

"Jangan melucu," cemooh si buta ketiga yang meraba kuping gajah. "Seekor 'gajah'adalah seperti daun kipas yang besar."

"Kalian idiot tak berguna!" tawa si buta keempat yang meraba kepala gajah. "Seekor 'gajah'sudah pasti adalah sebuah gentong air yang besar."

"Mustahil! Benar-benar mustahil!," cibir si buta kelima yang meraba badan gajah. "Seekor 'gajah'adalah sebuah batu karang besar."

"Dasar orang-orang picik!" seringai si buta terakhir yang meraba ekor gajah. "Aku akan memberitahu kalian apa sebenarnya 'gajah' itu. Seekor gajah adalah semacam pecut pengusir lalat. Aku tahu, aku dapat merasakannya."

"Sampah! Gajah itu seekor ular.". "Tidak bisa! Itu gentong air!". "Bukan! Gajah itu…" Dan para buta itu pun mulai berbantah dengan sengitnya, semuanya bicara berbarengan, menyebabkan kata-kata melebur menjadi teriakan-teriakan yang lantang dan panjang. Tatkala kata-kata penghinaan mulai mengudara, lantas datanglah jotosan. Para buta itu tidak yakin betul siapa yang mereka jotos, tetapi tampaknya itu tidak terlalu penting dalam tawuran semacam itu. Mereka sedang berjuang demi prinsip, demi integritas, demi kebenaran. Kebenaran masing-masing pada kenyataannya.

Saat prajurit raja melerai tawuran membuta diantara orang-orang buta itu, kerumunan hadirin di stadion terpaku diam dan wajah para menteri tampak malu. Setiap orang yang hadir menangkap pesan yang ingin disampaikan oleh raja melalui pelajaran itu.

Bayangkanlah seperti apa jadinya jika ketujuh orang buta itu, alih-alih mempertentangkan data-data mereka, malah menggabungkan pengalaman. Mereka akan menarik suatu kesimpulan bahwa 'seekor gajah' adalah sesuatu yang seperti batu karang besar, yang ditopang oleh empat batang pohon. Di bagian belakang batu karang itu ada seutas pecut pengusir lalat, dan di depannya ada gentong air besar. Di setiap sisi gentong air itu terdapat dua daun kipas, dengan dua bajak yang mengapit seekor piton panjang! Bukan gambaran yang buruk-buruk amat akan seekor gajah, bagi orang yang tak akan pernah melihatnya.
Masing-masing dari kita hanya mengetahui sebagian saja dari kebenaran. Bila kita memegang teguh pengetahuan kita yang terbatas itu sebagai kebenaran mutlak, kita tak ubahnya seperti salah satu dari orang buta yang meraba satu bagian dari seekor gajah dan menyimpulkan bahwa pengalaman parsial mereka itu sebagai sebuah kebenaran, dan yang lainnya salah. Jadi, jangan menganggap bahwa diri kita 100% dan oranglain 100% salah. Belajarlah untuk tetap menghargai sudut pandang oranglain.



Posted by : Selly Wijayanti
Session : Artikel Mingguan
Source : artikel kaskus Young On Top

Rabu, 20 Juni 2012

APA PERAN ANDA DALAM TIM ?


Berikut Jenis-jenis Peran didalam tim :
 
1. Plant /Perencana
Karakter :Penggagas dan pendiri kelompok biasanya sangat kreatif. Orang-orang ini menyediakan bibit dan pemikiran yang akan memunculkan perkembangan besar. Biasanya mereka lebih    suka    beroperasi    sendirian    di  tempat     yang    jauh   dari   anggota    lain   dalam kelompoknya, menggunakan imajinasi mereka dan sering kali bekerja dengan cara yang ortodoks. Mereka   cenderung   tertutup   dan bereaksi   keras   terhadap   kritik   dan   pujian. 
Ide-ide   mereka   sering   bersifat   radikal   dan   kurang   memiliki   batasan   praktis. Mereka tidak    tergantung      pada    orang    lain,  pintar    dan   orisinil,  mungkin      lemah     dalam berkomunikasi dengan orang lain yang tidak sepemikiran. 

2.Coordinator / Koordinator
Karakter : Ciri   seorang     Koordinator    yang    mudah     dilihat   adalah    kemampuan       mereka     untuk menyuruh   orang-orang   bekerja  mencapai   tujuan   bersama. Dewasa,   dipercaya   dan percaya diri, mereka bisa melakukan ini dengan siap. Dalam hubungan antar personal mereka      cepat   tanggap     dengan    bakat    individu   dan   cepat   menggunakannya untuk mencapai   tujuan   kelompok.        Meskipun   Koordinator   tidak   selalu   yang   terpintar   dalam tim, mereka memiliki pandangan yang luas dan mendunia dan umumnya dihormati.

3.Monitor evaluator / Pengawas
Karakter : Pengawasan   dan   pengevaluasi   berpikiran   serius,   berhati-hati   dan   memiliki   imunitas
dalam   dirinya   untuk tidak   bersikap   terlalu antusias.  Mereka  lambat  dalam mengambil keputusan,   karena   lebih   suka   memikirkan   dan   mempertimbangkan   sesuatu   lebih   dari sekali. Biasanya memiliki kemampuan berpikir kritis yang tinggi serta memiliki kapasitas yang   bagus   untuk   memberi   penilaian   yang   membutuhkan   pertimbangan   atas   semua faktor.  Seorang pengevaluasi pengawasan yang baik jarang salah. 

4.Implementer / Pelaksana
Karakter: Pelaksana      memiliki   pemikiran    praktis   dan   sejumlah    besar    kontrol   diri  dan  disiplin.
Mereka   menyukai   kerja   keras   dan   menangani  masalah   dengan   cara   yang   sistematis. Dilihat   dari   pandangan   orang   banyak,   Pelaksana   adalah   jenis   orang   yang      setia   dan minatnya   ada   di   perusahaan   dan   tidak   peduli   dengan   kepentingan   pribadi. Namun, Pelaksana mungkin kurang spontan dan menunjukkan tanda kekerasan diri.
5.Completer finisher/ Penyelesai
Karakter :Penyelesai   pelengkap   memiliki   kapasitas  besar   untuk   mengikuti   dan   memperhatikan detail.   Mereka   tidak   mungkin   memulai   sesuatu   yang   tidak   bisa   mereka   selesaikan. Mereka   termotivasi   oleh   kecemasan   internal,   namun   dari   luar   mereka   tetap   tampak tidak   terganggu.   Biasanya,   mereka   bersifat  introvert   dan   membutuhkan   sedikit   sekali pendorong   eksternal   atau   insentif.     Penyelesai   Pelengkap   bisa   bersikap   tidak   toleran pada      orang-orang      yang    berpembawaan         kasual.    Mereka     jarang    tertarik   pada pendelegasian tugas dan lebih senang menyelesaikan segalanya sendiri.
6. Resource investigator 
Karakter :Pencari   Sumberdaya   seringkali   bersifat   ekstrovert   antusias   dan   bisa   cepat   melewati batas.   Mereka pintar dalam berkomunikasi dengan orang-orang baik di dalam maupun di   luar   perusahaan.     Mereka   adalah   negosiator   alami   dan   andal   dalam   menelusuri peluang   baru   dan   membangun   kontak.   Meskipun   bukan   sumber   utama   ide   orisinal, Pencari Sumberdaya bekerja dengan efektif saat harus mengambil  ide orang lain dan mengembangkannya.           Seperti   yang   digambarkan   oleh   namanya,   mereka   ahli   dalam menemukan siapa yang bisa bekerja dan apa yang bisa dikerjakannya. Mereka biasanya menerima sambutan hangat dari orang-orang karena mereka sendiri hangat dan mudah bergaul.    Pencari Sumberdaya memiliki kepribadian yang santai dengan rasa ingin tahu
dan kesiapan yang besar untuk melihat peluang dari segala sesuatu yang baru.  Namun, jika   mereka   tidak   terus   menerus   didorong  oleh   orang   lain,   antusiasme   mereka   cepat menghilang.

7.Shaper / Pembentuk
Karakter: Para Pembentuk adalah orang-orang yang sangat termotivasi dan memiliki energi besar dan memerlukan pencapaian.  Biasanya mereka bersifar ekstrovert agresif dan memiliki dorongan kuat.      Para Pembentuk senang menantang orang lain dan keinginan mereka adalah memenangkan tantangan tersebut.      Keras kepala dan tegas, mereka cenderung menunjukkan respon emosional    yang    kuat   pada    segala   bentuk    kekecewaan  atau frustasi.   Para Pembentuk sangat pemaksa dan senang berdebat dan mungkin kurang memiliki sensitifitas antar personal.  Peran mereka adalah peran yang paling kompetitif. 
8. Team worker / Pekerja
Karakter: Para Pekerja Tim adalah anggota tim yang paling mendukung. Mereka bersifat lembut, mudah bersosialisasi dan perhatian pada orang lain. Mereka memiliki kapasitas besar untuk   fleksibilitas   dan   beradaptasi   pada   berbagai   situasi   dan   berbagai   orang. Para Pekerja Tim cerdik dan diplomatis.         Mereka adalah pendengar yang baik dan umumnya populer di kalangan anggota kelompok. Mereka bekerja dengan sensitifitas, tapi tetap tegar dalam situasi sulit.  

9. Specialist 
Karakter :Spesialis   adalah   orang-orang   berdedikasi  yang   bangga   akan   kemampuan   teknis   dan pengetahuan   khususnya.  Prioritas   mereka   terpusat   pada   mempertahankan   standar profesional   dan   memperluas   dan   mempertahankan   bidang   mereka   sendiri. Meskipun mereka   menunjukkan   kebanggaan   besar   akan  bidang   keahlian   mereka,   mereka   tidak terlalu   tertarik   pada   orang   lain. Pada   akhirnya,   Spesialis   menjadi   ahli   dengan   terus berkomitmen   di   garis   depan.      

Identifikasi peran anda dan teman dalam tim anda berdasarkan karakteristik diatas !!!!



Posted by : Zukfikar
Edited by : Selly Wijayanti
Session : Tugas

Pengembangan tim kerja

Jurnal Pertemuan 10, 21 Juni 2012


Baik di dalam kelas maupun di tempat kerja, butuh waktu untuk membuat tim bersatu. Ada   proses   pengembangan   alami   yang   harus  dilalui   oleh   tiap   tim. Memperhatikan evolusi    (perubahan)     ini  berguna    sehingga   sebagai    anggota    tim   kita     bisa mempersiapkan diri untuk bekerja dengan efektif dalam tim tersebut.


Tahap Satu: Forming / Pembentukan 

Ini   adalah   tahap   untuk   mengenal   satu   sama   lain   dan   untuk   membentuk   komitmen individu pada tugas atau proyek yang akan dikerjakan. Situasi intinya adalah situasi yang tidak aman dan berhati-hati, dengan menunjukkan sikap aktif dan pasif, misalnya sikap aktif terlihat saat mencari peran dalam kelompok. Penghargaan terhadap peran ini yang   dilakukan   oleh   anggota   lain   dalam   kelompok   tersebut   dikenali   dari   kehadiran seseorang   dan   penerimaan   terhadapnya   dalam   kelompok   itu.     Tahap   ini   mencakup pengujian untuk mengetahui batasan perilaku interpersonal (antar anggota kelompok) dan batasan perilaku terhadap tugas yang dihadapi.
Tahap Dua: Storming stage / Tahap Curah Gagasan

Setelah     tim   bekerja   bersama      selama    beberapa     waktu,    kelompok     tersebut   akan meninggalkan   tahap   pembentukan   dan   memasuki   tahap   Curah   Gagasan.Ini   adalah tahap     yang   sulit  dilalui  oleh   kelompok tersebut,  tapi  penting  bagi  kesehatan pengembangan kelompok. 
Tahap Curah Gagasan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Para anggota kelompok mulai menunjukkan gaya aslinya, Ketidak-sabaran yang    terus   meningkat     akan   muncul    ke   permukaan  akibat sedikitnya kemajuan yang dicapai ,Para   anggota   akan   saling   masuk        ke   daerah   anggota    lain,   dan  hal  ini   akan mengganggu, Akan       muncul     ketidak-sepakatan      umum     tentang    proses,    tugas   dan   tujuan keseluruhan tim tersebut.

Tahap Tiga: Norming / Penormaan
Saat     anggota     kelompok      mengetahui       perbedaan-perbedaan         mereka     dan    telah mengatasinya,       mereka    maju    ke  tahap    pembentuan      norma,    tahap   dimana    mereka bertanya, “Hei, apa yang akan kita lakukan untuk menyelesaikan tugas kita?”  Setelah melewati   kesopanan   dan   kegugupan   tahap  Pembentukan   dan   mengatasi   masalah   di tahap Curah Gagasan, tim akan menginginkan pengkajian ulang tentang kemajuan dan fungsi yang mereka kerjakan. Karena anggota tim telah belajar  mengatasi perbedaan diantara    mereka     dan   konflik  emosional    sudah    diredam,    mereka    akan    punya   lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada tujuan mereka. Para anggota kelompok mencari konsensus. Penggabungan pendapat dan masukan dari tiap individu mulai terjadi.     Akhirnya, perbedaan-perbedaan antar individu diterima dan aturan baru untuk bekerja mulai disusun.
Tahap Norming / Penormaan dicirikan oleh perilaku-perilaku berikut: Aturan   dasar   dan   prosedur   formal   yang   kemungkinan   terlewatkan   di   awal sekarang mulai dianggap lebih serius. Tim tersebut akan menginginkan lebih banyak pembahasan tentang hal-hal ini, waktu yang digunakan untuk memunculkan ide akan lebih sedikit, dan Lebih banyak dihabiskan untuk pengambilan keputusan Para anggota akan ingin membatasi agenda item-item yang harus difokuskan dengan topik-topik spesifik Sub kelompok mungkin dibentuk untuk maju lebih cepat, Konflik-konflik dimunculkan dan dipecahkan

Tahap Empat: Performing / Bekerja—Tahap Aksi
Pembentukan,   Curah   gagasan,   Penormaan   dan   kemudian   Bekerja,   tahap   akhir   dalam pengembangan   tim.       Tim   yang   bekerja   adalah   tim   unit   yang   sangat   efektif   dalam memecahkan        masalah,    yang    bisa  meraih   solusi   dengan    cepat   dan   bahkan    bisa mendahului memecahkan isu-isu sebelum berubah menjadi masalah. 
Tahap     ini  hanya  bisa  dimulai   ketika   kelompok    sudah    merasa    dan  berpikir   bahwa beberapa hal bisa diprediksikan, bahwa aturan hubungan antar anggota kelompok telah disetujui   dan   bahwa   kelompok   tersebut   tidak   perlu   menegosiasikan   apa   yang   sudah dibangun.

Sebuah tim dalam tahap bekerja akan:
     • Bersikap   produktif:   tugas-tugas   akan   diselesaikan,   dan   tim   akan   mencari
         lebih banyak hal untuk dilakukan
     • Bersikap proaktif, dan tidak selalu menunggu arahan dari pihak manajemen
     • Menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dan menghargai perselisihan pribadi.
     • Mendorong pelajaran dan perkembangan personal
     • Peduli pada kesejahteraan dan perkembangan anggota tim

Perkembangan melalui keempat  tahap   itu  terjadi  dengan jangka  waktu  yang  berbeda untuk   tim   yang   berbeda   dan   bisa   terjadi   sangat   cepat   atau   sangat   lambat. Ada   tim yang tidak mengalami kemajuan, apalagi saat terjadi pergantian personel.

Durasi dan intensitas tahap-tahap ini bervariasi dari satu tim ke tim lainnya. Mungkin membutuhkan waktu   bulanan    bagi   sebuah    tim   untuk   mencapai     tahap    bekerja, sementara tim lainnya hanya butuh waktu beberapa minggu saja. Dengan mengetahui bahwa hal ini adalah hal yang wajar untuk dilalui oleh tim, maka akan membantu tim kita   dalam   memahami   dan   mengantisipasi  proses   tersebut,   dan   mengambil   tindakan untuk membangun hubungan kerja yang lebih produktif.
Komunikasi      yang   baik   adalah   komponen  yang       bisa  membantu      tim   melaju   menuju keberhasilan penyelesaian proyek tim.Rekan setim harus sering ditemui dan terlibat dalam komunikasi terbuka. Norma-norma (aturan dasar tim tersebut) harus dibangun sejak awal dan kemudian dikaji ulang dan diperbaiki pada saat-saat tertentu.  Buatlah pembedaan kerja tiap individu untuk tim dengan membuat usaha untuk menggunakan bakat unik tiap anggota tim yang berbeda-beda. 
Memahami apa yang diharapkan dan diikuti   dengan    menjadi     bisa  diandalkan.     Kegagalan      seorang    anggota     tim  untuk melaksanakan tugasnya dan memainkan perannya sering kali menjatuhkan tim tersebut karena anggota     tim   yang    lain  kadang     mengabaikan      tugasnya     untuk    menutupi kegagalannya. Disisi  lain,   pengorbanan      pribadi    untuk    tim   akan    dikenali    dan menghasilkan kepercayaan dan dukungan jika dibutuhkan


Posted by : Zulfikar
Session : Jurnal Mingguan 10

Selasa, 12 Juni 2012

Hubungan Pribadi, Sosial dan keterampilan teknik

Pertemuan tgl 7/6-2012



Beberapa orang diantara kita memiliki ketrampilan teknik yang bagus, mempunyai kesulitan   dengan   ketrampilan   sosial   mereka.   Mereka   bekerja   dengan   baik   dan mengerjakan   pekerjaan   mereka   dengan  serius,   mereka   juga   memberi   jaminan kepada   orang-orang   yang   bekerja.   Hasilnya   85%   orang-orang   yang   kehilangan pekerjaan, bukan karena mereka kurang keterampilan dasar, tetapi mereka tidak bisa bekerjasama dengan orang.

Ketika orang bekerja bersama mereka terikat dengan  beberapa masalah. Ketika    orang    mendiskusikan      permasalahan   secara      terbuka,    dengan    bijaksana, mereka sepertinya memiliki hubungan yang baik. Orang yang akrab satu dengan yang lain akan lebih bahagia dalam pekerjaan mereka dan bekerja lebih efektif.
Cara menghindari masalah:
  1. Jangan   mengambil   orang   sebagai   jaminan.   Setiap   karyawan   sebaiknya  diberi   perhatian.   Usaha   dari   setiap   karyawan   sebaiknya   diketahui.   Organisasi sebaiknya      juga   menghargai     setiap usaha    sesuai   dengan     kebutuhan     setiap karyawan.
  2. Pengaruh   persepsi   terhadap   hubungan   antar   pribadi. Apa   itu   persepsi? Persepsi adalah cara kita melihat, mendengar dan mengerti sesuatu kejadian atau    orang.   Hubungan      kita  dengan     orang   lain  berpengaruh      besar   dengan bagaimana kita “melihat atau “mendengar” Kadang-kadang kita bermasalah melihat orang lain dengan apa yang ada pada mereka. Hal   ini  memberi     pengaruh     bagaimana      kita  berhubungan      dengan mereka.   Ketika   seseorang   melihat   sesuatu   berbeda,   mereka   mungkin   salah  mengerti      satu   sama    lainnya.   Untuk    menghindari     konflik   di  tempat    kerja, penting untuk memahami fakta-fakta berikut tentang persepsi. 
  • Persepsi itu unik. Kita melihat sesuatu secara berbeda. Tidak ada dua orang yang sama. 
  • Persepsi itu pribadi. Kita melihat sesuatu sebagai apa yang kita lihat menurut diri kita. Kita kadang- kadang hanya melihat apa yang kita ingin lihat. Perasaan   kita   dan   prasangka  kita   membedakan   bagaimana   kita melihat sesuatu. 
  • Persepsi   dihubungkan   dengan   pengalaman   kita.   Orang   tua   kita, pengajar kita dan teman kita mengajarkan kepada kita melihat sesuatu dengan  cara  yang  benar.  Kadang-kadang  kita  melihat  sesuatu  dengan cara yang salah karena pengalaman masa lalu kita.
  • Persepsi itu   selektif.  Kita    seringkali   hanya    melihat   sebagian    dari masalah   dari   suatu   situasi.   Sebagai   contoh,   jika   beberapa   hal   terjadi, kita   sepertinya     tidak   banyak    mengingat      yang    pertama     dan   yang terakhir.          
  • Bagaimana kita  menjelaskan sesuatu persepsi, apa yang kita lakukan. Sebagai  contoh kita   memutuskan  bagaimana  bertindak terhadap seseorang berdasarkan kesan kita kepadanya. 
  • Persepsi   akan   berubah.   Kita   melihat   sesuatu   berbeda   pada   waktu yang     berbeda,    bergantung   pada     perasaan     kita,  dimana    dan   dengan siapa kita. Kita juga belajar persepsi baru dan membentuk pengalaman baru kita.                                                                                   

3.  Memberi dan menerima umpan balik. Sebaiknya kita tahu dan menghargai keutamaan   memberi     dan   menerima     umpan     balik. Umpan balik  sebaiknya dihargai dan diberikan pada waktu tertentu secara regular. Umpan balik yang lambat mungkin tidak ada nilainya buat seseorang. Kurang umpan balik akan merusak hubungan antar pribadi dan bertentangan dengan efisien pekerjaan.



Posted by : Zulfikar
Edited by : Selly Wijayanti
Session : Jurnal Mingguan 9