Rabu, 06 Juni 2012

KELOMPOK 2

Nama Penampil : Selly Wijayanti
Nama Anggota : Lyly Yuliane
                          Novita Surya Puspita
                          Riska Apriayana
Naskah : "2 CERITA INSPIRATIF"

(1)  APA YANG TUHAN TIDAK CIPTAKAN ?

Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? 
Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan?

Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.
Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”. “Tuhan menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi. “Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut. Profesor itu menjawab, “Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan.”
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.
Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi diatelah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.
Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”
“Tentu saja,” jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”
“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas.
Mahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”
Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”
Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”
Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”
Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”
 
Profesor itu terdiam.
Dan nama Mahasiswa itu adalah, Albert Einsten.


(Pesan Moral : Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang.-Einstein)


 (2) PENJUAL IKAN DAN PAPA PENGUMUMAN

Seseorang mulai berjualan ikan segar di pasar. Ia memasang papan pengumuman bertuliskan: "DI SINI JUAL IKAN SEGAR."
Tidak lama kemudian datang seorang pengunjung yang menanyakan tulisannya, "Mengapa kau tuliskan kata 'DI SINI'? Bukankah orang sudah tahu kalau kau berjualan di sini, bukan di sana?""Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'DI SINI' dan tinggallah "JUAL IKAN SEGAR".
Tidak lama kemudian datang pengunjung kedua yang juga menanyakan tulisannya, "Mengapa kau pakai 'SEGAR'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?""Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'SEGAR' dan tinggallah "JUAL IKAN".
Tidak lama kemudian datang pengunjung ketiga yang juga menanyakan tulisannya, "Mengapa kau tulis kata 'JUAL'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini dijual, bukan dipamerkan?""Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu dihapusnya kata 'JUAL' dan tinggallah "IKAN".
Tidak lama kemudian datang pengunjung keempat yang juga menanyakan tulisannya, "Mengapa kau tulis kata 'IKAN'? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ini ikan, bukan daging?""Benar juga," pikir si penjual ikan, lalu diturunkannya papan pengumuman itu.
dan akhirnya sepanjang waktu ia berjualan, ikan dagangannya tidak ada yang laku satu pun karena tidak memasang papan pengumuman sehingga tidak dapat menarik konsumen.

(Pesan Moral : Bila kita memuaskan semua orang, kita takkan mendapatkan apa-apa)



Komentar dari kelompok 1 :
Isi ceritanya sangat menarik dan sangat membuat kami sebagai pendengar ingin mendengarkannya sampai habis, suaranya sudah cukup jelas, kecepatan berbicaranya sudah cukup dan enak di dengar, sikapnya sudah baik dengan menggunakan gerakan tangan dan kontak dengan hadirin juga baik.


Komentar dari Kelompok 2 (komentar positif dari anggota kelompok) :
Secara keseluruhan penampilan dari wakil kelompok kami dalam menyampaikan ceritanya sudah sangat maksimal dan sangat baik sehingga pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator tersampaikan dengan jelas. Kami rasa wakil kami telah sangat banyak mencuri perhatian audience untuk mendengarkan apa yang disampaikan olehnya, dan hasilnya audience puas dengan apa yang disampaikan oleh komunikator. Ceritanya juga menarik dan memiliki pesan moral, suaranya sangat jelas dan eye contact dengan audience sudah cukup baik sehingga para pendengar banyak yang tertarik dan memusatkan perhatiannya untuk mendengarkan cerita dari wakil kelompok kami. 

Komentar dari kelompok 3 :
(+)Out of Text, lumayan bagus, pandangan ke audience sangat dijaga.
(-)Untuk orang awam ceritanya agak sulit dimengerti.    


Komentar dari kelompok 4 : 





 



Komentar dari Kelompok 5 :
Isi : dari isi yang disampaikan sudah baik dan sangat menarik untuk didengar . Selain itu ceritanya juga ada pesan moral yang disampaikan dalam cerita tersebut.
Kontak dengan hadirin : sudah baik , namun lebih sering melihat kelompoknya sendiri.
Penyampaian : Suara cukup keras , intonasinya antusias/jelas.
Kecepatan berbicara : kecepatan dalam menyampaikan sudah baik, sehingga kami mendengarnya dapat memahami isi tersebut.
Sikap : Penggunaan tangan dalam berpidato sudah baik.


Komentar dari Kelompok 6 :
Isi sudah bagus karena ceritanya yang menghibur dan memiliki kontak dengan pendengar.
Ada keberanian mengambil topik, yaitu berupa cerita yang menghibur.
Dari segi penyampaian masih menggunakan bahasa daerah, misalnya saya di ucapkan “saye”, dan kita menjadi “kite”.
Durasinya sedikit lama tetapi secara keseluruhan penampilan nya sudah baik.

1 komentar:

  1. Nama : Lyly Yuliane
    NIM : 3201105106

    Cerita yang sangat inspiratif yang dapat membantu kita dalam membangun ide/memiliki inspirasi untuk menjadi yang lebih baik lagi.

    BalasHapus